Selasa, 19 Februari 2013

Dari TNI, Boeing, Hingga Airbus Jadi Pelanggan PT DI

Feby Dwi Sutianto - detikfinance
Senin, 18/02/2013 09:05 WIB

Bandung - PT Dirgantara Indonesia (PT DI) saat ini dalam proses menuju kebangkitan, pasca penghentian suntikan dana dari pemerintah di 1998. Dengan sisa produk dan 4.000 pekerja, PT DI mulai mengikuti berbagai tender penjualan pesawat, kerja sama pembuatan pesawat hingga melayani pesanan berbagai komponen pesawat.

Untuk pembuatan komponen pesawat, saat ini PT DI menerima pesanan untuk komponen pesawat dari Airbus untuk armada A380, A350, A320, dan Boeing 747, serta komponen helikopter Eurocopter Super Puma MK II."Sekarang kan kita bikin komponen untuk Airbus, Eurocopter, Airbus Military," tutur Direktur Utama Dirgantara Indonesia Budi Santosa kepada detikFinance di Kantor Pusat Dirgantara Indonesia, Jalan Pajajaran Bandung, Jumat (15/2/2013).

Selain membuat komponen, BUMN Penerbangan ini juga memperoleh cukup banyak pekerjaan untuk pembuatan pesawat dan helikoper yang sebagian besar datang dari Kementerian Pertahanan untuk kebutuhan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Hal ini, telah memberi angin segar bagi PT DI karena memperoleh pekerjaan.

Selain itu, PT DI juga aktif terlibat dalam pengadaan tender pesawat di beberapa negara, seperti Thailand dan Korea Selatan."Pekerjaan agak besar. Kita punya backlog (pekerjaan yang belum dilakukan) di atas Rp 8 triliun tapi belum efektif. Baru efektif tahun ini dikerjakan.Itu kebanyakan dari TNI.Ada cassa 212, Cassa 235, CN295, Helikopter Bell, Super Puma, Cogar.Itu ada macam-macam," tambahnya.

Meskipun dengan peralatan yang cukup tua, Budi menuturkan, PT DI berusaha untuk melakukan peremajaan terhadap peralatan yang dimilikinya sehingga bisa menghasilkan produk yang lebih kompetitif.Apalagi ditambah dengan kucuran Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 1,4 triliun yang cair pada akhir 2012. Dana tersebut kemudian digunakan untuk peremajaan alat dan peningkatan sumber daya manusia (SDM). Sumber : www.detiknews.com