Senin, 18 Februari 2013

Kenalkan Anak Pada TNI di Satria Mandala


Ingin mengajak anak mengenal sejarah TNI? Cobalah ajak ke Museum Satria Mandala. Di tempat ini terpapar sejarah panjang perjuangan TNI dalam mempertahankan Indonesia dari masa ke masa.

Sebuah bangunan yang dikelilingi kendaraan perang TNI berada di antara deretan gedung-gedung tinggi di daerah Gatot Subroto, Jakarta. Inilah Museum Satria Mandala. Gedung yang terletak di Jalan Gatot subroto No. 14-16 Jakarta Selatan ini dulunya adalah kediaman Presiden Soekarno beserta Ratna Sari Dewi. Mulai tanggal 5 Oktober 1972 gedung ini diresmikan sebagai museum oleh Presiden Soeharto. Koleksi yang terdapat di Museum Satriamandala adalah benda-benda bersejarah peninggalan pejuang TNI sejak 1945.

Terdapat tiga ruangan besar yang menjadi fokus museum. Di ruangan pertama, terdapat panji-panji TNI dan ruangan-ruangan tokoh penting dalam sejarah TNI. Di sini pula naskah proklamasi disimpan. Namun, saat Okezone berkunjung, ruangan ini sedang dalam tahap renovasi. Di ruangan kedua terdapat diorama perjuangan TNI seperti saat Pertempuran Ambarawa dan peristiwa Bandung Lautan Api. Total terdapat 74 diorama yang menggambarkan perjuangan TNI baik di dalam maupun luar negeri.

Turun satu lantai, terdapat ruangan yang penuh dengan koleksi senjata milik TNI. Koleksi senjata ynang dipamerkan di sini mulai dari senjata tradisional seperti bamboo runcing hingga senjata modern seperti rocket launcher.

“Biasanya yang banyak ke sini saat hari kerja dari rombongan sekolah. Kalau keluarga biasanya hari sabtu,” tutur Sarmada, salah seorang pemandu museum kepada Okezone. Salah satu koleksi unggulan museum adalah tandu yang digunakan untuk mengangkat Panglima Besar Jendral Sudirman saat memimpin perang gerilya tahun 1948-1949.

Selain itu, ada pula pesawat Curen buatan Jepang. Pesawat ini pertama kali digunakan pada tahun 1933 di Lapangan Udara Maguwo Jogjakarta. Agustinus Adisucipto yang menerbangkan pesawat ini, ia pun kemudian dikenal sebagai pelopor kedirgantaraan Indonesia. “Sebenarnya, semua koleksi di sini unggulan. Tak hanya di dalam ruangan di bagian belakang pun pengunjung dapat melihat berbagai jenis pesawat,” tuturnya.

Museum Satriamandala buka setiap hari Selasa hingga Minggu mulai pukul 09.00 hingga 14.30 WIB. Untuk dapat masuk ke dalam museum, pengunjung harus membeli tiket terlebih dahulu di pos penjagaan pintu masuk, untuk anak-anak dikenakan biaya Rp1.500 sementara untuk dewasa dikenakan biaya Rp2.500.

Jika ingin mendapatkan informasi lebih dalam mengenai koleksi di museum ini pemandu pun siap mendampingi, untuk pemandu berbahasa Indonesia pengunjung harus membayar Rp35.000 sementara untuk pemandu berbahasa Inggris harus membayar Rp75.000. Sumber : travel.okezone.com