Rabu, 03 April 2013

Inilah Indikasi Ada Atau Tidaknya Keterlibatan TNI



nasional - Selasa, 2 April 2013 | 11:22 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin meminta kepada semua pihak untuk tidak membuat kesimpulan apapun terkait insiden penyerangan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan, Sleman, DIY.

Menurutnya, keterlibatan TNI atau Polri dalam insiden tersebut bisa saja terjadi. Hal itu bisa dilihat dari cara penyerangan dan senjata yang digunakan pada saat penyerangan tersebut.

"Amuninsi kaliber 7.62 ada 4 macem, 7.62 x 39 dipakai dan dibuat pindad untuk keperluan Brimob. X 45 buatan pindad dipakai sabara. X 51 dipakai satuan teritorial senjata penyerbu. X61 untuk senjata mesin," ujar TB Hasanuddin di Gedung DPR, Senayan, Selasa (2/4/2013).

Dia menjelaskan, dari jenis senjata yang digunakan dalam penyerbuan Lapas Sleman juga bisa diketahui siapa pelakunya. Sebab peredaran senjata sendiri bisa dilacak dari tahun pembuatan dan pabrikan senjata tersebut.

"Senpi AK sendiri masih dipakai TNI, bekas perang dunia masih ada. Untuk Kopassus, Paskas untuk pelatihan. Tapi yang dipakai TNI AK buatan Rusia. Tapi kalau AK yang sekarang dipakai Brimob lebih baru lagi," paparnya.

Hasanuddin mengatakan, dari ciri-ciri pelaku penyerangan Lapas Sleman juga bisa menggambarkan dari mana mereka berasal. Apakah dari satuan TNI, Polri atau dari kelompok teroris. Namun jika yang menjadi indikasi ciri-ciri perawakan tegap para pelaku tidak bisa ditarik kesimpulan jika pelaku tersebut berasal dari satuan khusus di TNI atau Polri.

"Soal ketangkasan pelatihan seperti itu 2 jam bisa dilatih. Tapi kalau ada indikasi 15 pucuk senjata, itu pasti aparat. Kalau diluar (Jawa), 15 itu akan sulit di daerah jawa. Kecuali di Poso. Indikasi bawa granat itu pada umumnya TNI. Tetapi dua hari lalu ada yang lempar granat di Medan, di Solo itu teroris," ungkapnya.

Untuk itu, Hasanuddin meminta semua pihak untuk menunggu hasil investigasi yang di bentuk oleh Mabes TNI dan penyelidikan penyidik Polri atas kasus tersebut. Sehingga nantinya bisa mendapatkan kesimpulan siapa pelaku sebenarnya.