Selasa, 23 April 2013

PDIP protes ke Panglima TNI terkait insiden pemukulan



Senin, 22 April 2013 20:06 WIB | 1720 Views

Jakarta (ANTARA News) - DPP PDI Perjuangan telah mengirim surat secara kepada Panglima TNI sebagai protes atas tindakan anggota TNI yang dinilai melakukan pemukulan terhadap seorang anggota satuan tugas partai tersebut.

"DPP PDI Perjuangan sudah melayangkan surat protes kepada Panglima TNI dengan tembusan kepada KSAD,dan Komandan Batalyon," kata Sekretaris Jenderal DPPPDI Perjuangan di sela pendaftaran bakalcalon anggota legislatif (bacaleg) dari partai tersebut ke KPU, di Jakarta, Senin.

Menurut dia, PDI Perjuangan melakukan protes kepada pimpinan TNI kenapa sampai ada anggota TNI yang memasuki halaman kantor DPP PDI Perjuangan dan melakukan pemukulan kepada seorang anggota satgas. PDI Perjuangan, kata dia, sangat menyesalkan adanya tindakan dari anggota TNI tersebut.

"Meskipun kedua anggota TNI tersebut sudah diserahkan ke Pomdam untuk diproses sesuai dengan prosedur yang berlaku, tapi kami mengajukan surat protes secara resmi agar hal ini tidak terjadi lagi," katanya.

Anggota Komisi I DPR RI ini menambahkan, PDI Perjuangan tidak ingin tergesa-gesa mengambil kesimpulan atau membuat praduga, tapi minta kepada pimpinan TNI untuk diproses sesuai prosedur dan tidak terulang lagi.

Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan, Tubagus Hananuddin mengatakan, dua anggota TNI yang memasuki halaman kantor DPP PDI Perjuangan dan memukul seorang pemuda, bukan karena ingin menyerang kantor DPP PDI Perjuangan. Dari keterangan yang disampaikan kedua anggota TNI tersebut, yakni Pratu Rachmat dan Pratu Junaedi, kata Hasanuddin, adalah kesalahpahaman.

Hasanuddin menjelaskan, melalui layanan pesan singkat (SMS), pada Minggu (21/4), insiden tersebut bermuladari salah satu anggota TNI yang terlibat cekcok mulut dengan seorang pemuda di sekitar pom bensin yang berada di dekat kantor DPP PDI Perjuangan, di Lentang Agung, Jakarta, Sabtu (20/4) malam, sekitar pukul 19.35 WIB.

Pemuda tersebut, kata dia, kemudian melarikan diri ke tengah keramaian jamaah pengajian di sekitar kantor DPP PDI Perjuangan, di Lenteng Agung, Jakarta. Karena kesulitan menemukan pemuda tersebut, menurut Hasanuddin, anggota TNI itu kemudian memberitahu kepada teman-temannya dan secara bersama-sama mencari pemuda tersebut.

"Dua anggota TNI mencari pemuda tersebut ke dalam halaman kantor DPP PDI Perjuangan dan sempat memukul seseorang yang sedang duduk di dalam halaman kantor menggunakan gagang sangkur," katanya.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini menambahkan, melihat ada insiden tersebut, pengawal pribadi Ketua Umum DPP Partai Demokrat Megawati Soekarnoputri, kemudian mengamankan dua anggota TNI tersebut, yakni Pratu Rachmat dan Pratu Junaedi.

Setelah diminta keterangan mengenai duduk persoalannya, katanya, kemudian kedua anggota TNI tersebut diserahkan kepada patroli Garnizun dan Komandan Batalyonnya untuk diproses lebih lanjut di kesatuannya. Sumber : www.antaranews.com