Jumat, 03 Mei 2013

Bendera Bintang Kejora Dikibarkan 2 Tewas

Perayaan 50 Tahun Masuknya Irian Barat ke NKRI, 1 Mei 1963-1 Mei 2013, diwarnai de­ngan naiknya Bendera Bin­tang Kejora di beberapa lo­kasi di Papua, Rabu (1/5) di­ni hari. Namun, di Kota So­rong, Papua Barat, Sang Merah Putih berkibar di te­ngah perayaan yang sangat meriah, yang bertajuk "Gebyar 50 Tahun Kemba­linya Irian Barat ke NKRI".

Menurut Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol I Gede Sumerta Jaya kepada SP, Rabu pagi, Bintang Ke­jora dikibarkan di Diklat Bi­ak, Jalan Raya Adibay, seki­tar pukul 04.00 WIT dini hari. "Tujuh warga yang mengibarkan bendera itu su­dah ditahan," katanya.

Bintang Kejora juga di­kibarkan di Yokari, Kabu­paten Jayapura. Tak keting­galan, TPN-OPM wilayah Tabi, pimpinan Kolonel Yance Demetouw, mengge­lar upacara penaikan bende­ra Bintang Kejora sekitar pukul 03.00 WIT di Markas Besar TPN-OPM wilayah Tabi di Kampung Kemtumilena, Distrik Yokari, Kabu­paten Jayapura. Sejumlah petinggi TPN-OPM wilayah Tabi dan sekitarnya hadir. Bintang Kejora juga diki­barkan di sejumlah daerah secara bersamaan, seperti Bukisi dan Demta. Dari info yang diperoleh SP, direnca­nakan Bintang Kejora akan dikibarkan selama lima hari.

Sementara itu, upaya poli­si menghentikan pengibaran Bendera Bintang Kejora ber­ujung pada bentrokan yang menewaskan dua warga di Kelurahan Aimas, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong Pa­pua Barat, Rabu (1/5) dini hari. Kedua warga Aimas itu, di­laporkan tewas tertembak, dan sejumlah orang ditangkap.

Kedua korban, yak­ni Abner Malagawak (22) tertembak di bagian ketiak kiri tembus kanan dan Thomas Blesia (28) tewas ter­tembak di kepala bagian be­lakang tembus depan kepala.

Selain korban tewas, ada juga yang terluka parah, yakni Salomina Klaivin (37), Herman Lokden (18), dan Andreas Sapisa (32). Ketiga korban yang terluka, sampai Kamis pagi, masih dirawat di Rumah Sakit Se­les Besu di Aimas.

Kabid Humas Polda Pa­pua, I Gede Sumerta Jaya yang dikonfirmasi SP, Ka­mis pagi, terkait tewasnya dua warga Aimas yang diduga karena tetembak pelu­ru aparat, mengelak untuk menjawab. Ia menganjur­kan SP bertanya kepada Irwasda Polda Papua yang sedang berada di Sorong.

Negosiasi
Keterangan yang dipero­leh SP, Kamis (2/5) pagi, bentrok diawali dengan upa­ya kelompok yang berseberangan dengan Indonesia, di­pimpin oleh Isak Kalaibin dengan sekitar 100 anggota­nya, berencana mengibarkan bendera Bintang Kejora di sekitar Aimas.

Menurut Kombes Pol I Gede Sumartajaya, polisi mencium rencana pengibar­an bendera, Rabu pukul 02.00 WIT dini hari, sehing­ga pada Selasa (30/4) pukul 22.30 WIT, aparat polisi dipimpin Wakapolres Sorong, Kompol Yudhi Pinem, men­datangi Aimas dan langsung melakukan patroli.

"Polisi juga bernegosia­si dan mengimbau masyara­kat agar tak mengibarkan bendera tersebut, karena bertentangan dengan aturan pemerintah," katanya.

Ikut dalam negosiasi itu juga aparat TNI dari Kodim 1704 Sorong. Namun, saat ti­ba di lokasi kejadian, tiba-tiba mobil Avansa BK 129 GW, yang ditumpangi Wakapolres dan beberapa mobil aparat lainnya diserang, mengakibatkan satu anggota TNI So­rong terluka di bagian kepala belakang. Selain itu, kaca be­lakang serta kaca samping mobil Wakapolres ru­sak. Karena massa sudah anarkis, aparat mengeluarkan tembakan peringatan.

Jika pengibaran Bintang Kejora dilakukan di kesunyi­an pagi dini hari, suasana sa­ngat berbeda terasa di pusat perayaan Gebyar 50 Tahun Kembalinya Irian Barat ke NKRI. Upacara perayaan Kembalinya Irian Barat ke NKRI, yang dipusatkan di Kota Sorong, dipimpin oleh Panglima Kodam XVII Tri­kora, Mayjen TNI Cristian Zebua. Rangkaian kegiatan digelar sejak pagi, mulai dari upacara, parade budaya, ter­jun payung, hingga seminar nasional, yang menghadirkan tokoh-tokoh, antara lain Me­teri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, Wakil Ketua Ma­jelis Permusyawaratan Rak­yat Hajrianto Tohari, Ketua DPD RI Irman Gusman, Seja­rawan Anhar Gongong, serta puluhan tokoh lainnya. Acara itu disambut antusias oleh warga setempat. [154/J-l 1], Sumber Koran: Suara Pembaruan (02 Mei 2013/Kamis, Hal. 13)