Senin, 13 Mei 2013

Info Dari Anggota DPR_Letjen Moeldoko Jadi KSAD Cuma 3 Bulan?



Nama pengganti Jenderal Pramono Edhie nampaknya sudah makin jelas. Kepada Rakyat Merdeka, Anggota DPR yang tak mau disebutkan na­manya mengungkapkan, Letjen TNI Moeldoko sudah ditunjuk Presiden SBY menjadi Kepala Staf TNI Ang­katan Darat alias KSAD. Surat peng­angkatan sudah ditandatangani dan akan dilantik pada 23 Mei ini.

Namun, kata dia, Moeldoko hanya akan tiga bulan menjabat KSAD. Se­lanjutnya dia akan diangkat menjadi panglima TNI untuk menggantikan Laksamana Agus Suhartono yang akan pensiun Agustus nanti. Posisi KSAD kemudian akan diisi Letjen Munir yang saat ini menjabat Pangkostrad.

Anggota Komisi I DPR Max Sopacua membenarkan adanya kabar pengangkatan Moeldoko sebagai KSAD. Namun, Wakil Ketua Umum Demokrat ini belum bisa memasti­kan. "Saya membacanya memang demikian. Tapi pastinya belum tahu, karena belum resmi.'' ujarnya kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Kata Max, pemilihan KSAD ada­lah otoritas Presiden. Yang berhak mengumumkannya juga tentu presi­den. "Jadi, kita tunggu saja resminya nanti. Kalau sudah resmi, pasti dipub­likasikan," imbuhnya.

Namun, Max menilai, kalau me­mang betul Moeldoko sudah ditun­juk, itu adalah opsi terbaik. Saat ini Moeldoko adalah wakilnya Pramono Edhie. Sebagai wakil KSAD, Moel­doko tentu sudah paham betul tugas seorang KSAD. Program dan ke­bijakan yang akan dijalankan nanti juga akan lebih efektif.

Max sebenarnya tidak terlalu dekat dengan Moeldoko. Max hanya kenal Moeldoko saat rapat-rapat Komisi I dengan TNI. Namun, dari beberapa kali pertemuan dia bisa menyimpul­kan bahwa Moeldoko adalah figur yang luwes dan fleksibel. "Bergaul­nya bagus sekali," ucapnya.

Kalau betul Moeldoko sudah ditun­juk, tambahnya, tentu sudah melalui pertimbangan matang. Sebab, SBY tidak mungkin sembarangan dalam menunjuk seorang KSAD.

Anggota Komisi I dari Fraksi PAN Chandra Tirta Wijaya menilai, Moel­doko memang figur yang paling pas untuk menggantikan Pramono Edhie. Dari tiga besar calon yang ramai disebut akhir-akhir ini, Moeldoko me­mang yang paling menonjol.

Dari sisi jenjang jabatan, lanjut politisi asal tanah Parahyangan ini, pemilihan Moeldoko juga sangat tepat. Moeldoko punya waktu yang cukup luang untuk menjadi panglima TNI akan baru akan pensiun pada 2015.

"Panglima TNI nanti kan jatahnya Angkatan Darat. Syarat utama men­jadi panglima adalah harus kepala staf. Maka kalau Moeldoko sekarang diangkat menjadi KSAD, sangat pas," ujarnya kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Chandra memastikan, Komisi I ti­dak ada masalah dalam pengangkatan Moeldoko. "Yang penting bagi kami adalah programnya ke depan. Bagai­mana nanti pembinaan terhadap para prajurit, perlengkapan persenjataan, kedisiplinan, serta profesionalisme TNI. Kasus Cebongan juga akan menjadi tugas berat KSAD ke depan," tandasnya.

Wakil Ketua Komisi I TB Hasa­nuddin memang menduga SBY akan memilih Moeldoko. Alasannya ada dua. Pertama, SBY selalu memilih se­seorang dengan melihat jenjang pen­didikan lebih dulu. Dari calon lain, Moeldoko paling tinggi.

Kedua, Moeldoko cuma selangkah lagi untuk menempati posisi KSAD ka­rena sekarang sudah menjadi Wakasad. "Jadi, yang paling memungkinkan memang Moeldoko," ujar purna­wirawan jenderal TNI bintang dua ini.

Kadispen TNI AD Brigjen Rukman Ahmad belum mau terus terang soal pengangkatan Moeldoko ini. "Belum ada (pengangkatan)," elaknya saat di­kontak Rakyat Merdeka, tadi malam.

Namun dia berjanji, kalau sudah resmi ada pengangkatan KSAD baru, akan langsung dipublikasikan. "Ka­lau sudah tahu pasti kami sebar. Se­karang belum tahu," tandasnya. (Usu), Sumber Koran: Rakyat Merdeka (12 Mei 2013/Minggu, Hal. 01)