Jumat, 24 Mei 2013

Jenderal Humanis



Mulai Kamis (23/5), Letjen TNI Moeldoko resmi menjalankan tugas barunya sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Segudang pekerjaan rumah harus diselesaikan dengan baik dan efektif demi mendukung pembangunan negeri ini, khususnya lagi bagi kemajuan TNI AD.

Perwujudan profesionalisme prajurit akan menjadi agenda utama Moeldoko. Apalagi, akhir-akhir ini matra darat itu ternoda kasus ke­kerasan yang dilakukan oknum prajuritnya. "Ini yang akan saya eva­luasi dengan serius sehingga akan ada pembenahan. Saya ingin melakukan sebuah perubahan di bidang kultur prajurit," kata pria kelahiran Kediri, Jawa Timur, 6 Juli 1957, ini.

Taruna peraih predikat terbaik di Akademi Militer tahun 1981 ini yakin bisa mengubah sifat militeristik personelnya ke arah humanis. Seperti termaktub dalam sumpah prajurit, humanis akan mendekatkan TNI AD ke rakyat. Sebaliknya, rakyat pun akan mencintai TNI. Di samping membenahi pro­fesionalitas prajurit, mantan Pangdam XII/Tanjungpura dan Pangdam III/Siliwangi ini juga optimistis dapat memelihara kesinambungan program yang telah dihasilkan (mantan) KSAD Jenderal TNI  Pramono Edhie Wibowo.

Di antaranya modernisasi alat utama sistem pertahanan (alutsista), pelaksanaan operasi militer perang (OMP), dan operasi militer selain perang (OMSP). "Di bidang keahlian, kami terus tingkatkan dari waktu ke waktu dengan alutsista yang kami miliki saat ini," kata mantan Panglima Divisi Infanteri (Pandivif) I Kostrad ini.

Hal lain yang paling penting akan di­kawal mantan Kepala Staf Kodam (Kasdam) Jaya ini adalah mengawal kedewasaan demo­krasi Indonesia. Moeldoko berkomitmen mengawal netralitas lembaganya pada setiap pelaksanaan pemilu maupun pemilihan kepala daerah. Sumber : Suara Karya ( 24 Mei 2013, Hal.4)