Rabu, 22 Mei 2013

Kementerian Kehutanan Gandeng TNI untuk Merehabilitasi Hutan


Selasa, 21 Mei 2013 | 19:06 WIB
 
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kehutanan melakukan kerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia dalam program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL). Kerja sama ini diawali dengan Rapat Koordinasi Rehabilitasi Hutan Konservasi Kerja Sama Kementerian Kehutanan dan TNI, Selasa, 21 Mei 2013. Pada acara itu juga diserahkan penghargaan terhadap enam kodim dan tiga korem yang dinilai sebagai pelaksana terbaik program ini.

Menurut Direktur Bina Rehabilitasi Hutan Kementerian Kehutanan Bedjo Santoso, kegiatan ini merupakan implementasi nota kesepahaman antara Kementerian dan TNI. Saat ini, ada 42 kodim dan 23 korem yang terlibat dalam kegiatan ini. Realisasi konservasi pada 2011 seluas 34.488 hektare dan pada 2012 seluas 38.834 hektare. "Tahun 2013 target kita 50.000 hektare," katanya.

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menyatakan sumber daya alam memberi manfaat yang serbaguna, sehingga harus dijaga kelestariannya. "Gaya hidup yang boros energi menyumbang efek gas rumah kaca, sehingga menyebabkan perubahan iklim. Hal ini berdampak pada kinerja petani dan nelayan," ujarnya.

Menurut dia, penanaman pohon ada yang bersifat produksi dan konservasi. Tujuan menanam pohon adalah untuk kepentingan nasional. Konservasi yang dilakukan TNI bertujuan untuk perdamaian. TNI sudah mempunyai program TNI Manunggal Reboisasi, yang dibentuk sebagai implementasi Tritura TNI. "Sumbangsih ini untuk menggelorakan rasa kecintaan pada alam," kata Agus.

Menurut Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, sektor kehutanan merupakan andalan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara nomor dua. "Hutan tropis kita merupakan yang terbesar ketiga di dunia. Sedangkan keanekaragaman hayati kita merupakan yang paling banyak ragam flora dan fauna," ujarnya.

Dalam keterangan persnya, Zulkifli mengungkapkan, target nasional RHL adalah seluas 500 ribu hektare per tahun. Jumlah itu terdiri atas rehabilitasi kawasan konservasi sekitar 100 ribu hektare, rehabilitasi mangrove sekitar 10 ribu hektare, rehabilitasi lahan kritis di luar kawasan hutan sekitar 389 ribu hektare, dan pengembangan hutan kota sekitar 1.000 hektare.

Menurut Zulkifli, Kementerian telah bekerja sama dengan berbagi pihak, baik TNI, instansi pemerintah, Polri, swasta, maupun organisasi kemasyarakatan. Khusus untuk kegiatan rehabilitasi kawasan hutan konservasi, pelaksanaannya sesuai dengan nota kesepakatan Menteri Kehutanan dengan Panglima TNI Tahun 2011, yang diprioritaskan bekerja sama dengan TNI.