Kamis, 16 Mei 2013

Menko Polhukam: Kenapa Benny Wenda tak sebut 8 TNI dibunuh

Rabu, 15 Mei 2013 18:14:43
merdeka.com - Tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM) Benny Wenda terus melakukan propaganda ke berbagai belahan dunia. Pada 9 Mei lalu, Benny sempat berpidato di depan publik Australia dan meminta mereka agar mengulurkan tangan membantu kemerdekaan Papua.

Sebelum Benny berbicara, pengacaranya Jennifer Robinson sempat menyatakan TNI bertanggung jawab atas pembunuhan ratusan ribu rakyat Papua. Namun, data tersebut sudah dibantah oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono.

Menko Polhukam Djoko Suyanto mengatakan, tidak habis pikir atas sejumlah pernyataan Benny terhadap TNI. Seharusnya, Benny juga menyebut pembunuhan delapan TNI di Papua beberapa waktu lalu.

"Dari dulu kan isunya Benny Wenda seperti itu. Kenapa dia tidak menyebut delapan anggota TNI yang dibunuh? (Data) Ribuan itu dari mana diperolehnya?" tegas Djoko di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (15/5).

Djoko mengklaim, pemerintah terus berupaya meningkatkan pembangunan Papua melalui sistem otonomi khusus. Terlebih, Gubernur Papua Lukas Enembe sudah berkomitmen untuk mewakili pemerintah pusat di provinsi paling timur Indonesia itu.

"Untuk papua kan tidak kurang, ada otonomi khusus. Komitmen gubernur baru, Papua membangun, Papua ke depan. Selama kita serius membangun papua ke depan lebih baik dengan pembenahan birokrasi, sasaran-sasaran pembangunan ekonomi tepat yang dilakukan oleh birokrat-birokrat Papua," tegasnya.

Jika terjadi kelemahan, lanjut Djoko, tidak seluruhnya terjadi karena kesalahan pemerintah pusat. Sebab, Lukas yang kini bertanggung jawab sebagai tangan panjang pemerintah di Papua harus memiliki peranan yang lebih baik. 

"Jangan lalu seolah-olah semua perbuatan pemerintah pusat. Oleh karena itu, gubernur baru memiliki peranan penting bagaimana saluran atau program pembangunan Papua yang selama ini terbengkalai bisa dilaksanakan dengan baik," tandasnya. [did] & Reporter : Yulistyo Pratomo