Senin, 06 Mei 2013

Perwira TNI Pertanyakan Kasus Perampokan Istrinya



Senin, 06 Mei 2013 | 03:17 WIB

TEMPO.CO , Balikpapan: Kolonel TNI, Donald Sitorus mempertanyakan kemajuan kasus perampokan yang menimpa istrinya di Bandung, Jawa Barat. Dia menyebutkan Kepolisian Resor Bandung Jawa Barat lambat dalam penanganan kasus perampokan yang menimpa sang istri, Rasmita Sriana Purba. Menurut Donald, hingga setahun setelah peristiwa perampokan bersenjata yang menimpa istrinya itu, polisi belum juga mampu membekuk pelakunya.

"Polisi lambat menangani kasus ini, sudah lebih setahun belum mampu menangkap pelakunya," kata perwira Komando Daerah VI Mulawarman ini di Balikpapan, Ahad 5 Mei 2013.

Sitorus mengatakan semestinya polisi mampu dengan cepat mengungkap kasus ini berdasarkan berbagai alat bukti yang ada. Polisi sudah mengantongi video CCTV, sidik jari hingga proyektil peluru senjata api milik pelaku.
"Alat buktinya sudah lengkap, bahkan saksi yang melihat langsung penembakan ini juga ada," paparnya.

Padahal dalam kasus yang lain, Sitorus mengatakan polisi mampu dengan cepat mengungkap kasus perampokan mempergunakan senjata api. Dalam pekan tersebut, katanya ada tiga kasus perampokan menggunakan senjata api yang salah satunya menimpa istri perwira TNI tersebut."Ada tiga kasus, tapi kenapa hanya kasus istri saya yang belum terungkap hingga sekarang," ungkapnya.

Sitorus mengatakan terus memantau perkembangan kasusnya dengan menghubungi penyidik di lapangan. Namun perkembangan penanganan kasusnya tidak pernah memuaskan."Polisi bilang pelaku ada kelompok Palembang, sedangkan pengakuan saksi mereka ini berlogat Sunda. Terus siapa yang benar ?" ungkapnya.

Sebagai korban perampokan, Sitorus merasa polisi berkewajiban untuk menyelesaikan kasus ini dengan membekuk seluruh pelaku. Para pelaku perampokan sangat brutal serta tidak segan mencederai korbannya. "Agar mereka tidak mengulangi perbuatannya lagi. Saya sudah tidak berharap uang sebesar Rp 170 juta akan kembali, karena itu sudah tidak mungkin. Istri saya juga sudah pulih dari cedera penembakan itu," paparnya.

Peristiwa perampokan istri perwira terjadi pertengahan April 2012 silam di komplek perumahan perwira TNI di Bandung. Dua orang pelaku membuntuti korban sejak pencairan uang sebesar Rp 200 juta dari cabang BCA Bandung.

Pelaku langsung merampas bungkusan uang korban yang tersimpan di tas plastik. Akibat korban melawan, pelaku langsung memuntahkan timas panas yang menembus kaki korban. "Mereka langsung kabur sehingga uangnya tercecer sebesar Rp 30 juta," kata Sitorus.