Rabu, 15 Mei 2013

TNI Bangun Daerah Tertinggal



JAKARTA (Suara Karya) : Tentara Nasional Indonesia kembali menggalakan pembangunan di daerah terting­gal, seperti wilayah perba­tasan negara, pulau - pulau kecil dan terluar maupun daerah perkotaan yang be­lum tersentuh pembangun­an. Penggalakan pemba­ngunan ini melalui program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-90.

"Sasaran TMMD juga menjangkau daerah yang terkena bencana alam, se­lain prioritas pada daerah tertinggal, terpencil, perba­tasan, pulau-pulau kecil ter­depan, perkotaan yang belum tersentuh oleh pemba­ngunan dan kumuh," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadis-penau), Kolonel (Pnb) SB Su-priyadi dalam siaran pers­nya kepada Suara Karya di Jakarta, Selasa (14/5).

Upacara pembukaan TMMD ke-90 dilaksanakan serentak di 61 kabupaten/ kota di Indonesia. Opera­sional TMMD ke-90 ditang­gungjawabi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jen­deral TNI Pramono Edhie Wibowo.

TMMD melibatkan TNI Angkatan Darat (AD), Ang­katan Udara (AU) dan Angkatan Laut, Polri serta bebe­rapa kementerian dan peme­rintah daerah.

Pada konteks kepenting­an pembangunan, kata Supriyadi, program TMMD menjadi sarana TNI mem­bantu pemerintah dalam memberdayakan masyara­kat, . mengatasi kesulitan yang terjadi di daerah. Akse­lerasi pembangunan desa dalam rangka mendukung pembangunan nasional.

Ia mengatakan, TMMD yang dilaksanakan di 61 ka­bupaten/kota di Indonesia ditujukan pada pembangun­an sasaran fisik dan nonfisik. Dalam pembangunan fisik ditujukan pada pemba­ngunan berbagai sarana dan infrastruktur masyarakat di wilayah. Seperti pembangunan ja­lan baik pelebaran maupun perkerasan jalan, pemba­ngunan jembatan, pemba­ngunan drainase, rehab ru­mah ibadah, rehab sekolah, rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan pemba­ngunan Balai Desa, serta sa­rana masyarakat lainnya.

Sementara sasaran nonfi­sik, lanjut Supriyadi, diarah­kan untuk mendorong tum­buhnya inovasi dan kreativi­tas rakyat untuk membangun daerahnya sendiri. Sumber : Suara Karya, Tgl.15 Mei 2013, Hal.4