Senin, 13 Mei 2013

TNI-Polri Damai_Pos Brimob di Perbatasan Sempat Dilempari



Kefamenanu,    Pelemparan terhadap Pos Brigade Mobil Kepolisian Negara Republik Indonesia di Desa Haumeni Ana, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, di perbatasan Indonesia-Timor Leste, yang diduga dilakukan anggota Tentara Nasional Indonesia, berakhir damai.

Anggota TNI dan Polri sepakat memperbaiki pos penjagaan yang rusak akibat aksi pelemparan itu. Keributan terjadi akibat salah pa­ham di antara kedua satuan pengamanan perbatasan itu.

Menurut Kepala Polres Timor Tengah Utara Ajun Komisaris Besar I Gede Mega Suparwitha di Kefamenanu, Minggu (12/5), pe­lemparan terhadap Pos Brimob berawal dari laporan sopir angkutan pedesaan, Marcel, kepada Satuan Tugas Pengamanan Per­batasan (Satgaspamtas) TNI dari Batalyon Lintas Udara (Linud) 503/Mayangkara Komando Ca­dangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad). Penyerangan itu terjadi Kamis pekan lalu.

Marcel melaporkan, barang bawaannya ditahan anggota Bri­mob, yaitu 30 ember plastik, 21 gayung air, 15 baskom, dan 12 karung sabun detergen. Barang itu, katanya, akan dibawa untuk mengisi kios milik warga di per­batasan.

Namun, setelah diselidiki, di Haumeni Ana tidak ada kios mi­lik warga. Barang itu diduga akan diselundupkan ke Timor Leste, yaitu di Desa Pasabe, Distrik Oecussi. Anggota Brimob pun me­nahan barang itu dan mobilnya.

Marcel melaporkan kejadian itu ke Pos Satgaspamtas TNI di Haumeni Ana, yang terletak se­kitar 50 meter dari Pos Satgas­pamtas Brimob Polda NTT. Ia juga menyebutkan, anggota Bri­mob yang menahan barang dan mobilnya juga menantang anggota TNI. Marcel juga mengaku dianiaya.

Terhadap laporan Marcel itu, sejumlah anggota TNI yang ber­jaga di Pos Pamtas bergerak me­nuju Pos Brimob. Mereka diduga melakukan pelemparan dan pe­rusakan terhadap pos itu.

Kaca pecah
Saat itu hanya ada empat ang­gota Brimob yang berjaga di pos. Anggota Brimob lainnya sedang melakukan pemeriksaan terha­dap barang-yang diangkut dengan mobil angkutan pedesaan itu.

Akibat lemparan batu itu, se­luruh kaca di Pos Brimob pecah. Dinding dan pintu pos itu rusak Seorang anggota Brimob juga terluka karena terkena pecahan ka­ca yang berserakan.

Setelah mengetahui persoalan sesungguhnya, anggota TNI dan Polri di perbatasan itu sepakat mengakhiri masalah dengan da­mai. Kedua kesatuan memper­baiki kerusakan Pos Brimob ber­sama-sama. Mega Suparwitha ju­ga turun ke lokasi kejadian.

Wakil Komandan Satgas Linud 503/Mayangkara Kostrad Mayor (Inf) Triyono mengakui memang ada kesalahpahaman antara TNI dan Brimob di perbatasan. Na­mun, itu sudah diatasi. (Kor), Sumber Koran: Kompas (13 Mei 2013/Senin, Hal. 15)