Rabu, 12 Juni 2013

Alat Kelengkapan Kopassus Segera Ditingkatkan


Jakarta,   Alat kelengkapan khusus yang digunakan oleh para Prajurit Koman­do Pasukan Khusus atau Kopassus TNI Angkatan Darat akan dibenahi dan ditingkatkan. Dengan demikian, seluruh Prajurit Korps Baret Merah itu semakin bergairah dan profesional dalam melaksanakan tugas.

Hal itu dikatakan Kepala Staf Ang­katan Darat atau Kasad Jenderal TNI Moeldoko, SIP menjawab pers; seusai menjadi Irup dan menerima Penyema­tan Brevet Komando Kehormatan. Pe­nyematan brevet itu dilakukan oleh Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo, di Lapangan Upa­cara Makopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Selasa (11/6) siang.

Kasad yang mengenakan PDL Loreng "Darah Mengalir" lengkap den­gan Baret Merahnya, sebelumnya sejak pagi hari mengikuti tradisi di Gultor 81 Kopassus.

Penyematan brevet itu dihadiri sejumlah Pangdam atau Kasdam, di antaranya Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Nugroho Widyotomo, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Wisnu Bawatenaya, para Asisten Kasad, serta pejabat teras Kopassus.

"Saya melihat para Prajurit Ko­passus memiliki kekuatan dan ke­mampuan yang selalu diperhitung­kan oleh pasukan-pasukan elit neg­ara-negara lain," kata Kasad. Kare­na itu, para Prajurit Korps Baret Merah diminta untuk memelihara dan meningkatkan kekuatan dan kemampuannya.

Di hadapan para Prajurit dan PNS Kopassus, jenderal bintang em­pat lulusan Akmil tahun 1981 dan peraih Adi Makayasa itu mengemu­kakan, mungkin ada yang iri dan dengki terhadap Kopassus. "Biar­kan! Anjing menggonggong, kafilah berlalu. Kopassus harus tetap jaya sepanjang masa," katanya tegas.

Kasad mengemukakan kehadi­rannya di Kopassus ingin memberi kekuatan baru bagi para Prajurit Kopassus, agar Prajurit Kopassus selalu menjadi prajurit yang membanggakan bagi negara dan bang­sa Indonesia.

Dunia Internasional
Dalam sambutannya, Kasad mengatakan mencermati sejarah pengabdian Korps Baret Merah, kiprah pengabdian Kopassus ti­dak hanya dalam lingkup nasional, tetapi juga telah menjangkau du­nia internasional. Prestasi ini ten­tunya dapat diraih karena adan­ya semangat dan tekad yang kuat seluruh warga Korps Baret Merah dalam setiap langkah pengabdian­nya. Kebanggaan seperti ini harus tetap dipelihara dan ditingkatkan karena dharma bakti Baret Merah tidak hanya menjadi dambaan TNI Angkatan Darat, tetapi juga dam­baan seluruh rakyat Indonesia.

"Pasang surut sejarah pengabdi­an korps ini harus senantiasa di­jadikan pendorong semangat untuk meraih prestasi setinggi-tingginya walau menghadapi permasalahan sesulit apapun. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya men­gajak, mari kita berikan dorongan moril dan doa kepada rekan-rekan kita yang sedang menjalani proses hukum dalam kasus Cebongan. Se­bagai prajurit ksatria, rekan-rekan kita tersebut telah menunjukkan sikap profesionalnya dalam men­gakui dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sikap ksatria seperti ini harus menjadi seman­gat yang tidak pernah surut dalam mengukir pengabdian Korps Bar­et Merah. Tetap kobarkan seman­gat pengabdian yang tulus kepada masyarakat, bangsa, dan negara," kata Jenderal TNI Moeldoko.

"Momentum ini saya manfaat­kan pula untuk mengajak peser­ta upacara sekalian untuk mem­bulatkan tekad menjadikan praju­rit TNI Angkatan Darat yang an­dal dan profesional dalam kemam­puan teknisnya, serta rendah hati dalam sikap dan perilakunya," tam­bahnya.

Hal ini perlu ditegaskan oleh Kasad, mengingat arti penting si­kap santun prajurit dalam berinter­aksi dengan masyarakat. Sikap santun tersebut merupakan kun­ci sukses dalam mewujudkan "roh kekuatan TNI-AD", yaitu kema­nunggalan TNI dengan rakyat. (be), Sumber Koran: Harian Pelita (12 Juni 2013/Rabu, Hal. 01)