Rabu, 26 Juni 2013

Atasi Kebakaran Lahan, TNI kerahkan Sembilan Pesawat


Tuesday, 25 June 2013, 15:55 WIB               

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – TNI mengerahkan sebanyak Sembilan pesawat untuk membantu proses pemadaman bencana kebakaran dan bencana asap di Riau.

Jenis pesawat tersebut antara lain CN 295 (1 pesawat), C130 hercules (7), dan CN 235 (1). Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono mengatakan TNI dikerahkan untuk membantu BNPB merekayasa cuaca dan melakukan pemadaman. “Kita membantu BNPB untuk merekayasa cuaca. Hercules kita bantu untuk rekayasa cuaca,” katanya, Selasa (25/6).

Tak hanya pesawat, ratusan prajurit pun diturunkan untuk membantu BNPB untuk proses pemadaman di darat. Saat ini, sudah ada 1600 prajurit di lokasi, tetapi jumlah itu akan terus ditambah hingga lebih dari 200 personil.

Kepala BNPB, Syamsul Maarif mengatakan jumlah personel satgas penanganan kebakaran lahan dan kabut asap berjumlah 2300 orang yang merupakan gabungan dari unsur Polri, TNI, Kementerian Kehutanan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, BMKG dan BNPB.

Namun, jumlah tersebut akan ditambah mencapai 3049 personil yang terdiri dari berbagai unsur. Mereka akan dikerahkan pada Selasa (25/6) dan Rabu(26/6)  Seusai kapasitasnya masing-masing, para personil akan berbagi tugas.

Maka selain operasi pemadaman api dari darat dan udara, juga dilaksanakan perawatan bagi warga yang terserang gangguan kesehatan akibat korban kabut asap. Mereka ditugaskan di delapan kabupaten yang terkena dampak paling besar yakni Dumai, Bengkalis, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Indra Giri Hilir, Indra Gili Hulu dan Siak.

Berdasarkan temuan BMKG dan BNPB ada 265 titik api penyebab kabut asap yang dampaknya dirasakan hingga ke Malaysia dan Singapura. "Hari ini dilaporkan satelit BMKG menemukan 265 titik api, itu ada analisanya. Kalau ada yang bilang sekian ribu, sampai kompor pecel lele pun juga dianggap titik api, tidak demikian. Kita hanya pakai data yang bisa dipertanggungjawabkan keakuratannya, kita bila lihat sampai ke tingkat kecamatan," ujarnya.

Reporter : esthi maharani
Redaktur : Taufik Rachman