Rabu, 05 Juni 2013

KSAD Akui Ada Prajurit yang Arogan


JAKARTA — Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Moeldoko mengatakan masih banyak prajurit yang arogan, merasa lebih berwenang, dan tidak bersikap egaliter terha­dap masyarakat. Moeldoko menilai, banyaknya laporan masyarakat soal sikap praju­rit itu menjadi indikator bagi lembaganya mengevaluasi diri. "Prajurit itu pelindung negara, tapi bukan berarti boleh bersikap arogan," kata Jenderal Moeldoko di Markas Besar TNI. Jakarta, kemarin.

Dia berharap prajurit Tentara Nasional Indonesia menjadi semakin profesional dan santun kepada masyara­kat. Jenderal Moeldoko, yang baru dilantik pada 22 Mei lalu, mengatakan program utamanya sebagai kepala staf adalah meningkatkan profesionalisme prajurit. Dia menegaskan, TNI harus merespons harapan dan kei­nginan masyarakat. "Ini yang sedang kami cari tahu, apa sebetulnya yang diinginkan rakyat," ujarnya.

Nantinya, program pendidikan prajurit akan "diarah­kan untuk membentuk tentara yang profesional tapi tetap rendah hati dan santun. Selain itu, TNI AD akan meningkatkan  kemampuan penggunaan alat utama sistem pertahanan Alat pertahanan, kata Moeldoko akan semakin canggih sehingga prajurit harus meningkatkan kemampuannya untuk bisa menguasai penggunaan alal alat baru. "Prajurit harus mengikuti teknologi." kata dia.

Direktur Eksekutif Imparsial, Poengky Indarti menilai pengakuan Jenderal Moeldoko itu menunjukkan bahwa reformasi di tubuh TNI belum sepenuhnya dibenahi. Kendati begitu, dia mengapresiasi pernyataan tersebut.
"Sudah saatnya TNI segera berbenah diri dan bersikap egaliter terhadap masyarakat," ujar dia. Pegiat hak asasi manusia ini berharap reformasi dan upaya pembe­nahan dilakukan cepat dan tepat. (Praga Utama & Indra Wijaya), Sumber: Koran Tempo (05 Juni 2013/Rabu, Hal. 07)