Selasa, 04 Juni 2013

SERTIJAB PANGKOSTRAD_Sikap Arogan Prajurit Harus Dihilangkan


Jakarta,   Seca­ra organisasi, TNI AD ingin me­miliki dinamika yang tinggi, apa­lagi dalam intensitas situasi poli­tik yang meningkat pada tahun politik ini. Sikap arogan prajurit dinilai Kepala Staf TNI Angkatan Darat sebagai persoalan TNI AD terkait budaya yang belum dise­lesaikan.

Hal ini disampaikan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Moeldoko, Senin (3/6), di Jakarta, saat memimpin upa­cara serah terima jabatan (sertijab) Panglima Kostrad dari Let­nan Jenderal Muhamad Munir kepada Letnan Jenderal Gatot Nurmantyo.

Pada kesempatan yang sama, Moeldoko memimpin penyerah­an tugas dan tanggung jawab Wakil KSAD kepada Muhammad Munir. Moeldoko mengajak Mu­nir untuk mengelola TNI AD secara terbuka, transparan, dan tidak ada yang ditutup-tutupi.

"Kita ingin mengelola organisasi ini hingga memiliki dinamika yang tinggi, bukan suatu orga­nisasi yang asal jalan," kata KSAD.

Moeldoko mengatakan, ada beberapa hal yang menyebabkan dinamika organisasi TNI AD ha­rus tinggi. Pertama, tahun ini, intensitas situasi politik cukup meningkat karena Indonesia akan memasuki tahun politik Karena itu, mau tidak mau TNI AD harus memiliki respons yang sangat tinggi terhadap situasi itu.

Kedua, pada September 2013, Indonesia akan menyelenggara­kan APEC di Bali sehingga TNI AD harus menyiapkan pasukan pengamanan dengan sebaik-ba­iknya terkait pengamanan bebe­rapa kepala negara yang akan hadir. Ketiga, perkembangan si­tuasi politik, baik yang terjadi di Aceh maupun Papua, juga me­merlukan respons TNI AD.

Selain itu, Moeldoko juga ber­harap TNI AD berjalan dengan sehat, semua prajurit percaya de­ngan sistem yang telah berjalan. Manakala sebagian kecil, apalagi sebagian besar, prajurit TNI AD tidak percaya dengan sistem yang berjalan dan dijalankan, hal itu menjadi sebuah ancaman.

Ia menambahkan, saat ini per­sepsi bahwa TNI AD adalah orga­nisasi terbaik di Indonesia sudah berubah. Jawabannya, Ujar Moel­doko, adalah karena TNI. AD ti­dak bisa menyesuaikan diri de­ngan perkembangan lingkungan strategis saat ini.

Terkait dengan hal ini, ia mem­beberkan persoalan-persoalan organisasi yang sedang dihadapi, khususnya di bidang budaya. KSAD mencontohkan, pendekat­an kekerasan, sikap arogan, dan sikap mau menang sendiri yang dilakukan prajurit TNI AD ada­lah persoalan yang belum bisa diselesaikan. (EDN), Sumber Koran: Kompas (04 Juni 2013/Selasa, Hal. 04)