Sabtu, 08 Juni 2013

TNI Bantu Pengamanan Poso


Kamis, 6 Juni 2013
JAKARTA, jpnn.com - Mabes TNI AD membantu kepolisian Poso mencegah serangan teroris susulan. Pasukan dari Kodam VII Wirabuana dikerahkan patroli rutin di beberapa titik strategis. “Saat ini belum ada penambahan pasukan, tapi memaksimalkan potensi personel yang ada,” ujar Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AD Brigjen Rukman Ahmad di Jakarta kemarin (5/6).

Alumni Naval War of College Amerika Serikat itu menegaskan, penjuru penyidikan tetap berada di kepolisian. “TNI hanya membantu pengamanan wilayah. Termasuk pengawasan terhadap kemungkinan orang asing yang berbahaya masuk ke Poso,” katanya.

Pangdam VII Wirabuana Mayjen Muhammad Nizam Selasa lalu berada di Jakarta dalam acara KSAD. Nizam saat itu memastikan secara umum suasana kota Poso aman. “Masyarakat umum tidak terpengaruh,” katanya.

TNI juga siap jika dibutuhkan dalam operasi penangkapan. “Dalam koordinasi raid atau penyerbuan, kita berada di belakang Polri,” kata Nizam.

Secara terpisah, peneliti terorisme Harits Abu Ulya menilai bom Mapolres Poso menjadi pembenaran propaganda BNPT selama ini bahwa Poso adalah sarang terorisme.

“Ada sejarah konflik Poso di masa lalu yang sampai hari ini belum terurai dengan tuntas. Dan aspek ini menjadikan Poso pusat perhatian internasional," katanya. Menurut Harits, kasus ini membuka peluang terusiknya kembali kehidupan masyarakat Poso yang relatif tenang. Sinyal Poso siaga I kembali ditabuh, seolah-olah dalam kondisi yang sangat genting.

“Kami sering ke Poso, bertemu langsung dengan masyarakat. Mereka sebenarnya sudah tenang, siapa yang selalu memprovokasi dengan teror seperti ini,” katanya.

Sayangnya, lanjut Harits, penyidikan kasus teror selalu satu versi dari penegak hukum. "Masyarakat sipil tidak bisa melakukan verifikasi, media juga begitu, semua seragam, hanya versi resmi dari polisi," katanya. (rdl/jpnn/nin)