Jumat, 28 Juni 2013

TNI di Papua Rapatkan Barisan Hadapi Penjahat Bersenjata


Penulis : Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono
Kamis, 27 Juni 2013 | 23:18 WIB

TIMIKA, KOMPAS.com — Panglima Komando Daerah Militer XVII Cenderawasih Mayor Jenderal  Inf  Christian  Zebua  meminta  kepada  seluruh  jajaran  TNI  di  Papua         untuk merapatkan barisan menghadapi penjahat bersenjata dan pantang menyerah untuk berjuang bagi rakyat Papua.

Hal ini diungkapkan Mayjen Inf Christian dalam upacara penghormatan terakhir dan pelepasan jenazah Letda Inf I Wayan Sukarta di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis (27/6/2013) siang.

"Tingkatkan semangat kita mengabdi untuk Papua, kita harus bisa melaksanakan tugas dengan baik di Papua, lanjutkan perjuangan beliau (Letda Inf I Wayan Sukarta,) untuk bangsa dan negara. Bagi penjahat bersenjata, hadapi, lakukan sesuatu sesuai dengan hukum yang berlaku di Negara RI," ungkapnya.

Mayjen Inf Christian menyampaikan dukacita yang mendalam dengan gugurnya Letda Inf I Wayan dan mengimbau agar penjahat bersenjata harus ditangkap dan diadili sesuai dengan aturan yang berlaku.

Seusai penghormatan terakhir, jenazah Letda Inf I Wayan bersama jenazah Tono Hasanuddin diterbangkan ke kampung halaman masing-masing dengan menggunakan pesawat Lion Air JT-164. Jenazah Letda Inf I Wayan Sukarta, anggota Batalyon-32 Grup-3 Kopassus dikirim ke Jakarta untuk dikremasi, sementara jenazah Tono Hasanuddin, sopir mobil yang terbunuh dalam insiden penghadangan tersebut, dikirim ke Makassar untuk dikebumikan.

Kedua jenazah korban penyerangan di kebun anggur di Kampung Jigonikme, Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Selasa (25/6/2013) lalu, pagi tadi diterbangkan dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya, setelah sebelumnya dibawa melalui jalur darat sekitar 24 jam dari Distrik Ilu, Rabu (26/6/2013).

Seperti yang diberitakan sebelumnya, sekitar pukul 14.00 WIT, rombongan pasukan Satgas Bantu Pos Maleo Distrik Ilu dihadang dan ditembaki sekelompok orang bersenjata di sekitar kebun anggur Kampung Jigonikme, Distrik Ilu, Selasa (25/6/2013) lalu.

Dalam insiden kontak tembak dengan kelompok bersenjata tidak dikenal, Letda Inf I Wayan gugur tertembak bersama Tono Hasanuddin, sopir mobil yang mengangkut rombongan patroli. Dua anggota lainnya, yakni Pratu Suprioto dan Prada Andi, berhasil meloloskan diri. Namun saat kembali lagi bersama bantuan ke lokasi penyerangan, pelaku penyerangan sudah meninggalkan lokasi. Sebelum kabur, para pelaku merebut senjata dan membakar mobil.

Editor : Farid Assifa