Senin, 08 Juli 2013

Alumni Akmil 1975 Dukung Djoko Santoso Jadi Capres 2014


Jakarta,   Ratusan alumni Akademi Militer (Akmil) Angkatan 1975 dari empat matra (TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan Polri) memberikan dukungan kepada Jenderal TNI (Purn) H Djoko Santoso untuk mencalonkan diri sebagai Capres 2014.

Dukungan tersebut disampaikan pada acara silaturahmi sedikitnya 250 alum­ni Akmil Angkatan 1975 dari empat matra, serta keluarganya yang mengadakan reuni dengan H Djoko Santo­so, Panglima TNI 2007-2010, dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1434 Hijriah/2013 Masehi, di Jakarta, Sabtu (6/7).

Pada kesempatan itu, para wakil matra menyampaikan dukungan mereka kepada H Djoko Santoso. Selain menyatakan mendukung niat baik, ada alum­ni yang bahkan secara langsung dan terbuka mendukung Djoko Santoso den­gan menggunakan pengaruh mereka di lingkungan masing-masing.

Dari wakil TNI-AL, tampil mantan Kasum TNI Laksamana Madya TNI (Purn) Y Didik Heru Purnomo yang mendukung perjuangan Gerakan Indonesia ASA yang digagas Djoko Santo­so. "Saya mengimbau agar kita menghilangkan perbedaan cara pandang selama ini. Marilah kita turut berpartisipasi dalam Indonesia ASA," katanya.

Sementara itu Marsekal TNI (Purn) Subandrio, mantan Kasau pada saat Djoko Santoso jadi Panglima TNI, menyatakan dukungan terhadap perjuangan H Djoko Santoso. "Saat saya di ling­kungan TNI-AU, saya selalu menyatakan kepada anggota agar memberikan yang terbaik kepada TNI-AU. Setelah mereka pensiun, saya katakan jika ada yang mau berpolitik, berpolitiklah, mau jadi pengusaha, silakan, dan yang terpenting berikan yang terbaik untuk NKRI. Saya mendukung apa yang diperjuangkan Pak Djoko, dan apa yang terbaik untuk NKRI," katanya.

Pada kcsempatan yang sama mantan Kadiv Humas Mabes Polri dan Kapolda Sulsel Irjen Pol (Purn) Sisno Adiwinoto selaku wakil Alpajuli dari Kepolisian menyambut baik perjuangan H Djoko Santoso, dan akan mendorong orang-orang di lingkungannya supaya turut memberi suara kepada Djoko Santoso.

"Satria bergitar saja berani maju nyalon, masak kita satria Tidar tak berani nyalon," kata Sisno Adiwino­to, disambut tawa rekan-rekannya seangkatan dalam acara yang berlangsung lebih empat jam tersebut.

Alumni 1975
Dalam catatan TNI, para tokoh alumni Akmil 1975 di antaranya adalah Zamroni (Infanteri/Baret Merah, Mayjen dengan jabatan terakhir Pangdam XVII/Trikora), Koesmayadi (Infanteri/Baret Hijau, Brigjen, Wakil Asisten Logistik Kasad), Erwin Sudjono (Infanteri/ Baret Hijau, Letjen, Pangkostrad, Kepala Staf Umum TNI).

Juga, Syaiful Rizal (lnfanteri/Baret  Merah, Letjen, Pangdam IX/Udayana, Asops Kasad, Komandan Kodikiatad), Rasyid Qurnuen Aquary (Infanteri/Baret Merah, Letjen, Panglima Divisi I/Kostrad, Danjen Ko­passus, Pangdam XVl/Patimura, Pangdam III/Siliwangi, Sekjen Dewan Pertahanan Nasional), Priyanto (Arteleri/Baret Coklat, Kasdam Jaya/Jayakarta, Aspers Kasad, Wagub DKJ Jakarta).

Amirul Isnaini (Infanteri/Bar­et Merah, Mayjen, Danjen Kopassus, Pangdam VII/Wirabuana, Pangdam Militer IV/Diponegoro), Djoko Santoso (Infanteri/Baret Hijau, Jenderal, Pangdam XVI/Pattimura dan Komandan Komando Operasi Pemulihan Keamanan/Pangkoopslihkam, Pangdam Jaya/Jay­akarta, Wakasad, Kasad, dan Panglima TNI).

Dalam sambutannya, H Djoko Santoso menjelaskan mengenai meluasnya pemberitaan di media massa mengenai niatnya maju ke Pilpres 2014. Tekad untuk nyapres itu, menurut Djoko, terdorong hasil renungan dan kuatnya dukungan teman-temannya di seluruh Indonesia.

Teman-teman dari ormas Pandu Tani indonesia di Palembanglah yang mendorong-dorong saya maju. Jadi saya keluar dari batas sesuatu, yakni yang pertama kali mendorong saya maju justru bukan orang Jawa," kata Djoko yang pada 20 Mei 2013 mendeklarasikan ormas Gerakan Indonesia ASA (Adil, Sejahtera, Aman). ' Alasan lain, ia merasa hingga kini sejak bangsa Indonesia merdeka 67 tahun lalu, temyata cita-cita bang­sa tetap sulit tercapai, yakni kehidupan berbangsa dan bernegara secara adil dan makmur yang merupakan utang generasi masa kini ke­pada para pendiri bangsa.

"Rhoma irama saja berani 'kok' nyapres. Mosok saya tak berani," kata H Djoko Santoso yang pernah menjadi Pangdam XVI/Pattimura, 2002-2003, Pangdam Jaya/Jaya­karta 2003-2004, dan Kasad 2005-2007 dengan nada berkelakar kepada rekan-rekannya seangkatan tersebut.

Sementara itu, Minggu (7/7), Djoko Santoso bersama Pengurus Gerakan Indonesia ASA meresmikan Masjid Jami Al Ikhlas, Tanjung Teja, Jalan KH Kabier, Km 2 Tan­jung Teja, Serang, Banten.

Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Dewan Penyantun Masjid Jami' Al Ikhlas Bachtiar Chamsyah. (ay), Sumber Koran: Harian Pelita (08 Juli 2013/Senin, Hal. 01)