Senin, 22 Juli 2013

Dua TNI Diduga Terlibat Penembakan WNA


JAKARTA - Polres Metro Ja­karta Barat bersama Polda Met­ro Jaya akhirnya dapat meng­ungkap pelaku penembakan, di lorong lantai 15 Edeleweis, "Apartemen Mediterania H, Tan­jung Duren, Jakarta Barat, Sabtu (13/7) sekitar pukul 22.00 WIB.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, di Mapolres Metro Jakarta Barat, Kamis (18/7) mengatakan, pe­laku penembakan yang berjum­lah tujuh orang berhasil dila­cak melalui CCTV apartemen. Penembak diduga melibatkan dua orang Tentara Nasional In­donesia (TNI).

Menurutnya, peristiwa pe­nembakan tersebut dilatarbela­kangi penipuan yang dilakukan dua WNA asal Afrika, yakni Bah Muhammed (30) dan Adelusi Oludare (46), yang hendak men­jual mesin pengganda uang pal­su kepada salah satu tersangka Ha (45). "Korban melakukan pe­nipuan dengan modus mempu­nyai mesin pencetak mata uang euro dan dolar. Saat ini masih dikembangkan motif dan kasus tersebut," ujarnya.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Fadil Imran mengata­kan, dari tujuh pelalai, polisi baru menangkap enam orang, satu pelalai lagi masih diburu polisi. Keenam pelalai yang di­amankan yakni Ha, Be (62), Gu (40), Pur (38), dua anggota TNI berinisial AF dan FL "Satu ter­sangka lain yang masih diburu berinisial R," ucapnya.

Fadil menjelaskan, kronologi kejadian penembakan, berawal dari pertemuan dua WN Afrika bersama Ha dan enam kawan­nya di apartemen tersebut. Ha yang merupakan pebisnis di bi­dang emas, kala itu akan mem­beli mesin pengganda uang dari dua WN Afrika.

"Kamar untuk pertemuan dipesan oleh WN Afrika. Mereka baru menyewa tempat itu pada malam itu juga untuk transaksi. Ha membawa temannya untuk berjaga-jaga agar tidak tertipu," katanya.

Fadil menjelaskan, Ha harus merogoh kocek US$ 150.000 atau senilai Rp 1,5 miliar, untuk membeli mesin tersebut. Ha pun sudah menyiapkan sejum­lah uang yang diminta. Namun, ia meminta kedua WN Afrika untuk menguji mesin yang hen­dak mereka jual.

"Rupanya dua WNA itu sudah menyiapkan uang asli berjumlah US$ 1.000. Namun, si korban meminta agar uang yang digandakan lebih dari jum­lah tersebut, tetapi yang keluar hanya kertas putih," katanya.

Merasa ditipu, para ter­sangka kemudian mengamuk. Mereka mulai menganiaya ke­dua WN Afrika dengan menen­dang dan memukuli mereka. Salah satu tersangka bernama Be, memanggil kedua anggota TNI yang sedang berjaga di de­pan pintu kamar apartemen yang mereka sewa. "Lalu men­embaki kedua WN Afrika itu," ujarnya.

Fadil melanjutkan, keenam tersangka ditangkap di sejum­lah lokasi berbeda. Ha ditang­kap di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan. Dua anggota TNI diciduk di kawasan Cijantung, Jakarta Timur. "Sisanya ditangkap di kawasan Jawa Ba­rat, yakni Bandung dan Pandeg­lang," tuturnya.

Fadil juga mengatakan, po­lisi akan memeriksa kedua kor­ban WN Afrika tersebut, perihal keterlibatannya dalam kasus penipuan. Namun, polisi ma­sih menunggu izin dari pihak rumah salat untuk memeriksa kedua korban tersebut.

Akibat perbuatannya, ke­enam pelalai dapat dijerat de­ngan Pasal 338 KUHP juncto 53 tentang percobaan pembu­nuhan, Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan, dan Pasal 335 KUHP tentang perbu­atan tidak menyenangkan.

"Dua anggota TNI sudah di­serahkan ke POM Kodam Jaya," ujarnya.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Hengki Haryadi menjelaskan, mesin pengganda uang berbentuk ko­tak hitam mirip dengan mesin pemutar video, dengan knop dan tuas pada bagian atasnya.

Di dalam mesin tersebut sudah terdapat uang dolar asli yang dihitamkan dengan zat kimia. Dolar tersebut seolah dibuat dari kertas palsu. "Pada­hal itu dolar asli, jika diteteskan cairan vitamin C dapat berubah kembali menjadi dolar asli," katanya.

Cara kerja mesin tersebut terbilang cukup mudah. "Uang asli hanya dimasukkan ke da­lam mesin. Setelah beberapa lama akan keluar uang hasil penggandaannya. "Uangnya me­mang asli, tapi dibuat seolah ter­cetak dari kertas biasa. Jadi bisa dengan mudah mencetak uang dari mesin itu," ucapnya. (Dany Putra), Sumber Koran: Suara Pembaruan (19 Juli 2013/Jumat, Hal. 04)