Kamis, 11 Juli 2013

Industri Pertahanan Memperkuat Indonesia


Jakarta,   Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan Indonesia bisa menjadi negara yang kuat ketika mempunyai sistem politik, ekonomi dan pertahanan yang kuat. Un­tuk menjadi negara yang kuat, maka perlu ditopang dengan Industri Pertahanan yang kuat pula (strong defence capability).

Wamenhan mengungkapkan hal itu, Rabu (10/7), di Jakarta ketika menyampaikan ceramah kepada peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) XLIX Lemhanas RI di Gedung Lemhanas dengan tema "Optimalisasi Industri Pertahanan Dalam Mendukung Kebutuhan Alutsista".

Mantan Pangdam Jaya ini mengatakan, prioritas kebijakan industri pertahanan dalam negeri adalah meningkatkan kapasitas produksi nasional, mening­katkan transfer of technolo­gy, joint production dan ekspor alutsista. Sehingga diharapkan di masa mendatang Indone­sia memiliki industri pertahan­an dalam negeri yang mandiri yang memiliki mobilitas tinggi dan menjadi alat pemukul yang dahsyat.

Dijelaskan oleh Wamenhan mengenai urgensi industri per­tahanan yaitu negara kuat ke­tika keamanan berinteraksi dengan kesejahteraan, untuk memperolehnya, harus dimiliki reinforcement berupa in­dustri pertahanan. Wamenhan menekankan bahwa sistem per­tahanan negara membutuhkan ketersediaan peralatan perta­hanan dan keamanan, didukung oleh kemampuan industry pertahanan dalam negeri yang mandiri guna mencapai tujuan nasional.

Di satu pihak, industri per­tahanan yang mandiri juga memberikan efek deterent dan di lain pihak, memberikan multi efek termasuk di bidang ekono­mi bagi pembangunan nasional. Industri pertahanan dalam negeri yang sempat memudar pada awal era reformasi, dibangun kembali sejak tahun 2004 dimulai dengan diadakannya roundtable discussion di Kementerian Pertahanan. Hingga kemudian lahirlah Komite Kebi­jakan Industri Pertahanan (KKIP) pada tahun 2010. Komite yang dipimpin langsung oleh Presiden ini bertugas menentukan arah strategis pembangunan in­dustri pertahanan dalam negeri. (zis), Sumber Koran: Harian Pelita (11 Juli 2013/Kamis, Hal. 17)