Rabu, 31 Juli 2013

Jend.Moeldoko Dipercaya Dapat Hadapi Ancaman Pertahanan Negara



Selasa, 30 Juli 2013 - 15:44


Jakarta, Seruu.com - Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono akan memasuki masa pensiun pada Agustus mendatang. Atas hal itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menunjuk Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Moeldoko untuk menjabat sebagai Panglima TNI.

Anggota Komisi I DPR Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati berpandangan, Jenderal Moeldoko merupakan Perwira Tinggi (Pati) yang cerdas. Nuning, biasa ia akrab disapa, percaya bahwa Jenderal Moeldoko yang juga merupakan seorang doktor dapat menghadapi tantangan dan ancaman terhadap pertahanan negara dengan baik, dan komprehensif.

"Terlebih sekarang kan sudah tidak zamannya lagi perang tradisional," kata Nuning kepada Seruu.com, Selasa (30/7/2013).

Dikatakan Nuning, zaman sekarang ini pertahanan negara sudah mengandalkan alat utama sistem pertahanan (alutsista). Artinya, kini negara sudah berada di zaman perang modern yang berifat asimeterik. Ia juga melihat, eskalasi ancaman dari infiltrasi asing dengan berbagai cara tentu bisa meningkat suatu saat ke depannya.

"Situasi kawasan dewasa ini menuntut kecerdasan seorang Panglima!," tegas politisi Partai Hanura ini.

Sementara itu, ditemui di Gedung DPR Senayan, Selasa (30/7/2013) Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengatakan DPR sudah menerima surat dari Presiden SBY terkait pergantian Panglima TNI sejak tanggal 23 Juli kemarin. Dikatakan Priyo, setelah menerima nama calon yang diajukan Presiden, Pimpinan DPR akan langsung menyerahkannya kepada Badan Musyawarah (Bamus) dan Komisi I DPR untuk mempertimbangkan calon itu.

"Diperkirakan paling cepat pada minggu ketiga bulan Agustus," katanya.

Di lain hal, jika memang Jenderal Moeldoko benar menjadi Panglima TNI. Maka ada banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan oleh Moeldoko. Menurut anggota Komisi I DPR Nurul Arifin, yakni Moeldoko dapat lebih diharapkan untuk mengkoordinasikan unsur TNI saat ini. Itu juga tentunya untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang terjadi di lingkaran eksternal.

"Sekarang di Asia Pasifik memang sangat Eye Cacring. Sangat seksi hal seperti ini, rentan keamanan. Panglima menjadi koordinator dan pengendali keamanan," tandas Nurul.

Jendral TNI Moeldoko, lahir di Kediri, Jatim, 8 Juli 1957. Sejumlah jabatan pernah diemban jendral bintang empat ini, mulai dari Sespri Wakasad, Danrem 141 Tanjung Pura, Kasdam Jaya, Panglima Divisi I Kostrad, Pangdam Tanjung Pura, Pangdam Siliwangi, Wagub Lemhanas, Wakasad, hingga KSAD.