Rabu, 31 Juli 2013

Pertamina Gandeng Personel TNI/Polri Jadi Sopir Truk BBM



Selasa, 30 Juli 2013 | 16:53 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Supervisor PT Pertamina Patra Niaga, Eko Sulistyo menegaskan, meski pelatihan bagi anggota Polri dan TNI terbilang singkat, namun ia yakin akan mampu mendukung distribusi bahan bakar minyak (BBM) di wilayah DIY.

"Pelatihan memang hanya dilakukan satu hari, namun saya yakin anggota Polri dan TNI yang ada disini mampu mem-backup distribusi BBM," ujar Supervisor PT Pertamina Patra Niaga, Eko Sulistyo, Selasa ( 30/07/2013).

Eko mengungkapkan, jika rencana mogok para sopir truk BBM benar-benar belangsung, nantinya 63 personil gabungan yang telah mendapat pelatihan, akan mendistribusikan BBM dari Depot yang terletak di Argomulyo, Sedayu, Bantul ke beberapa SPBU di wilayah Kota Yogya, Purworejo, Parakan, Prambanan, Temangung dan Klaten.

"Jumlah truk tangki BBM di Depot, tersedia 60 mobil tangki. Jumlah itu sudah disesuaikan dengan banyaknya personil TNI-Polri yang terlibat," tandasnya.

Eko menjelaskan, ada perbedaan mendasar antara mengendarai truk Polri/TNI dan pengoperasian truk tangki BBM. Di mana, setiap sopir truk BBM membawa barang berbahaya (mudah terbakar).  Sehingga, sisi keselamatan dan keamanan sopir maupun orang lain, tetap menjadi prioritas.

Selain itu, berdasarkan aturan yang berlaku, jika mengendarai truk tangki BBM dengan muatan, maka kecepatan maksimal hanya 40 kilometer per jam. "Bisa diandaikan sopir tangki BBM itu membawa bom yang bisa membahayakan semuanya. Makanya SOP-nya harus dipatuhi," kata Eko.

Sementara itu, Karendal Ops Operasi Ketupat 2013 Polda DIY Kombes Pol Arief Pranoto mengatakan semua personil yang mengikuti pelatihan sudah mempunyai basic mengendarai truk. Sehingga tinggal memberikan pengetahuan mengenai komponen truk tangki BBM.

"Mereka sudah pernah mengendarai truk Polri dan TNI, jadi tidak begitu mengalami kesulitan hanya butuh pengetahuan tentang komponenya saja," tegas Eko.