Rabu, 31 Juli 2013

Ribuan Personel Gabungan Amankan Hari Raya Idul Fitri di Jakarta



Selasa, 30 Juli 2013 | 17:50     

Jakarta - Polda Metro Jaya menurunkan 8.454 personel gabungan terkait Operasi Ketupat Jaya 2013. Personel itu bakal ditugaskan menjaga perumahan yang ditinggalkan penghuninya selama mudik, sejumlah terminal, bandara, stasiun kereta api, pelabuhan, dan jalur mudik jelang hingga sesudah Lebaran.

"Pasukan jumlahnya 8.454. Terdiri dari gabungan Polri, TNI, Damkar (pemadam kebakaran), Petugas Kesehatan, serta elemen lainnya," ujar Juru Bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, Selasa (30/7).

Dikatakan Rikwanto, pihaknya menyiapkan 14 Pos Komando di Polres-Polres dan 111 Pos Pengamanan di terminal, bandara, stasiun kereta api, pelabuhan, serta di perbatasan Polda Banten dan Polda Jawa Barat.

"Pasukan akan ditempatkan di sana mulai tanggal 1 Agustus sore, karena Operasi Ketupat Jaya mulai dari tanggal 2 Agustus sampai 15 Agustus. Jadi, tanggal 1 Agustus sore mereka sudah berada di pos pengamanan masing-masing," tambahnya.

Rikwanto menuturkan, selain itu para personel fokus mengamankan rumah kosong yang ditinggal pemudik, objek vital dan tempat keramaian. "Jadi fokus pengamanan terhadap rumah kosong di pemukiman atau perumahan, kawasan pertokoan, tempat wisata, dan objek vital," katanya.

Menurut Rikwanto, personel TNI khusus membantu menjaga objek vital yang ada di Jakarta dan sekitarnya. "TNI disiapkan untuk menjaga objek-objek vital yang ditinggalkan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya seperti gedung perkantoran, kementerian, kedutaan, Pertamina, dan lainnya," jelasnya.

Menyoal aksi terorisme, Rikwanto mengungkapkan, pihaknya pun telah menyiapkan antisipasi.

"Kami tidak boleh under estimate. Semua prediksi sudah kami siapkan antisipasinya, seperti penyusupan saat sholat Ied, ancaman bom dan lainnya. Kami antisipasi sesuai prosedur dan SOP," jelasnya.

Rikwanto menyampaikan, Polda Metro Jaya telah melakukan antisipasi dan pencarian terkait lepasnya tahanan teroris Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Medan, Tanjung Gusta, Medan, yang mungkin saja lari ke Jakarta dan sekitarnya.

"Mabes Polri sudah informasikan, siapa saja namanya, berasal dari mana dan kemungkinan lari ke mana. Jadi Polda-Polda di seluruh Indonesia sudah diberitahu. Kami telah siapkan antisipasi dan pencarian terhadap tahanan teroris Tanjung Gusta yang kabur itu," tegasnya.

Sementara itu, Polda Metro Jaya juga menyiapkan dua lokasi check point di jalur mudik Lebaran. Diantaranya, di Jalan By Pass Kedaung Waringin, Bekasi dan jalur menuju Merak atau Sumatera di Citra Raya, Tangerang.

"Check point didirikan untuk membantu mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas di jalan serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pemudik," ungkapnya.

Rikwanto menambahkan, selain sebagai tempat pemeriksaan kelengkapan dan standar keselamatan kendaraan, di tempat itu juga disiapkan dokter dan psikolog untuk pemeriksaan kesehatan.

"Psikolog bertugas memberikan pengetahuan dan konseling mengenai bahaya membawa anak kecil saat pergi jauh dengan menggunakan roda dua," paparnya.

Rikwanto menegaskan, polisi bakal menindak tegas pemudik dengan sepeda motor yang membawa anak kecil atau barang berlebihan. Jika kedapatan ada pemudik yang membawa anak dan barang berlebihan akan langsung diberhentikan. Ibu serta anaknya diminta pindah ke bus yang sudah disediakan.

"Membawa anak kecil pakai motor untuk jarak jauh itu berbahaya dan nanti akan diturunkan. Ibu dan anaknya dinaikkan ke bus yang sudah disediakan," tandasnya. Sumber : www.beritasatu.com