Senin, 15 Juli 2013

Seorang Pembunuh Pratu David Berhasil Dibekuk


Sabtu, 13 Juli 2013 16:46 WIB

TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Perburuan terhadap pembunuh personel Korem 101/Antasari Pratu David Eka Ariffin (22) di Diskotek Grand Banjarmasin, mulai membuahkan hasil.

Salah seorang tersangka dibekuk tim gabungan Polri dan TNI di rumahnya, kawasan Tabunganen, Barito Kuala (Batola).

Saat ini, tim yang dipimpin Kapolsek Banjarmasin Tengah Kompol Raymond Masenghi dan Komandan Intel Korem Kapten Hadi S masih mengejar tersangka lain yang diduga kabur ke Malaysia.

Informasi yang diperoleh BPost, penangkapan terhadap pria berinisial JI (kabarnya bernama Jumai) itu terjadi Senin (8/7/2013) sore. Tim  harus menumpang dua speedboat saat menuju rumah JI.

Saat digerebek anggota tim yang kesemuanya tidak mengenakan pakaian dinas, JI tidak melakukan perlawanan.

Semula dia membantah terlibat kasus yang mendapat perhatian langsung dari Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono itu. Namun, setelah ditunjukkan sejumlah barang bukti dan keterangan beberapa saksi, dia tidak bisa mengelak.

Kepada penyidik, JI mengaku menusuk David karena membela temannya, AL yang kini masih buron. Dia juga mengatakan sebelum masuk ke Diskotek Grand, menelan pil dekstro, pil zenith dan alkohol murni.

Disebutkan, JI berangkat ke diskotek itu bersama dua rekannya. Di tempat hiburan malam (THM) itulah, mereka bertemu AL. Di dalam diskotek, kabarnya terjadi adu mulut berlanjut perkelahian antara AL dan David. Pada perkelahian itu, AL menggunakan senjata tajam.

Melihat itu, JI yang juga membawa senjata tajam, langsung ikut mengeroyok dan beberapa kali menusuk tubuh David. Melihat seterunya ambruk bersimbah darah, AL dan JI langsung meninggalkan diskotek.

Kabarnya, dari Batola, JI dijebloskan ke tahanan Mapolsek Banjarmasin Tengah.

“Operasi itu tertutup, hanya orang tertentu yang tahu sehingga saat dibawa ke Polsek Banjarmasin Tengah, tidak semua anggota (polisi) mengetahui dia adalah tersangka pembunuh David,” tegas sumber koran ini di Polda Kalsel, kemarin.

Namun, JI tidak lama di Mapolsek Banjarmasin Tengah. Dia kini berada di tempat penahanan rahasia karena khawatir terjadi kasus seperti penyerbuan ke Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta, oleh personel Kopassus.

Informasi lain menyebutkan, berdasar hasil penyelidikan, tim mengetahui ciri-ciri pelaku. Namun, mereka sempat salah tangkap.

Seseorang yang memiliki kemiripan wajah dengan JI, ditangkap dan diperiksa di Mapolsek Banjarmasin Tengah. Setelah mengetahui pria itu bukan ‘target’, tim melepasnya.

Kapolresta Banjarmasin, Kombes Suharyono ketika dikonfirmasi mengenai penangkapan itu menolak berkomentar. Dia beralasan harus seizin pimpinan dan mengaca kasus di Lapas Cebongan.

Sementara Danrem 101 Antasari, Kolonel (Inf) Herindra saat dihubungi mengaku belum mengetahui penangkapan tersebut. Dia hanya menegaskan, jika memang itu pelakunya, segera diajukan ke persidangan.

Pembenaran datang dari Direktur Reskrimum Polda Kalsel, Kombes Mustar Manurung.

“Memang kami mengamankan pelaku. Saat ini kami melakukan pengembangan untuk memburu pelaku lain. Saya minta semua membantu, tidak harus membeberkan penyelidikan,” kata Mustar yang menolak mengungkapkan jatidiri tersangka yang dibekuk tersebut.

Saat ditemui di Banjarbaru, Kapolda Kalsel, Brigjen Taufik Anshorie juga menegaskan terjadinya penangkapan itu.

“Iya benar, memang telah diamankan satu pelaku. Benar itu,” ujar dia.

Taufik menegaskan, polisi tidak menutupi pengungkapan kasus tersebut. “Nanti pasti diekspose, menunggu waktu saja. Mungkin masih dalam pemeriksaan dan pengembangan. Pasti diekspose ke media, itu juga buat keamanan dan ketertiban semua,” tegas Taufik.

Sebagaimana beberapa kali diwartakan BPost, pada Selasa (25/6/2013) dini hari, David ditemukan tewas di tengah keramaian orang yang sedang ‘berdugem ria’.

Kondisinya, sangat mengenaskan. Setidaknya ada 21 luka bekas tusukan di tubuh David yang baru enam bulan diperbantukan di Korem 101/Antasari dari Batalion 621/Manuntung, Barabai itu.

Informasi yang dihimpun koran ini sehari setelah kejadian menyebutkan, pelakunya lebih dari satu orang.

“Mereka berombongan datangnya. Tiba-tiba ada perkelahian, korban dikeroyok hingga tersungkur,” ucap salah seorang pengunjung saat kejadian.

Apa motifnya? Dia tidak bisa memastikan. “Macam-macam orang ngomong. Ada yang bilang masalah perempuan, ada juga yang mengatakan karena senggolan. Ya, kesalahpahaman yang berlanjut perkelahian,” ujar dia.

Setelah membekuk JI, tim kini memburu AL. Kabarnya, mereka berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi Kelas IA Banjarmasin di Landasan Ulin Banjarbaru Kalsel karena ada dugaan pria yang pernah menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) itu kabur ke Malaysia.

Namun, Kepala Kantor Imigrasi Kelas IA Banjarmasin, M Aksom Effendi ketika dikonfirmasi mengatakan, selama seminggu ini menduduki jabatan itu, belum ada surat permohonan kordinasi dari instansi Polri atau TNI. “Jika ada, kami tentu siap berkoordinasi sesuai tugas dan fungsi kantor imigrasi,” ujar dia.

Editor: Willy Widianto
Sumber: Banjarmasin Post