Senin, 01 Juli 2013

Tiga Anggota TNI Ngamuk di Polres Makassar


MINGGU, 30 JUNI 2013 | 16:47 WIB

TEMPO.CO, Makassar - Tiga anggota TNI Angkatan Darat, Sabtu malam, 29 Juni 2013, ditangkap dari kantor Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar Makassar, Jalan Ahmad Yani. Mereka diciduk personel Polisi Militer Kodam VII Wirabuana setelah mengamuk di ruangan Kepala Satuan Lalu Lintas, Ajun Komisaris Besar Agus Salim.

Mereka adalah Sersan Satu IR, Prajurit Satu ML, serta Kopral Dua AS. Mereka berasal dari tiga kesatuan berbeda di Angkatan Darat. "Mereka langsung diamankan di POM untuk diperiksa," kata juru bicara Komisaris Besar Endi Sutendi saat dihubungi, Ahad, 30 Juni 2013.

Menurut salah seorang sumber di kepolisian, tiga prajurit tersebut sempat menendang pintu dan memukul ruangan Kasat Lantas. Mereka mempertanyakan kasus tilang salah satu anggota keluarganya beberapa waktu yang lalu. Namun, menurut Endi, kejadian tersebut hanya salah paham. "Miss communication saja," ujarnya.

Endi menjelaskan, latar belakang kejadian bermula pada sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Firmansyah, 23 tahun, mahasiswa perguruan tinggi swasta, kedapatan mengendarai sepeda motor Kawasaki Ninja tanpa kaca spion di pertigaan Jalan A.P. Pettarani-Hertasning. Ia ditahan oleh Brigadir Dua Resa, anggota Satlantas Polrestabes.

Firmansyah yang merasa keberatan kemudian menelepon keluarganya, Kopda AS. Bersama dua rekannya, AS lalu mendatangi kantor polisi di Jalan A.P. Pettarani untuk mencari polisi yang menilang Firmansyah. Di sana mereka sempat meraung-raungkan sepeda motor di halaman kantor. "Karena tidak mendapati Resa di PJR, tiga oknum tersebut pergi ke Mapolrestabes," kata Endi.

Menurut Endi, sekitar pukul 22.00, tiga tentara tersebut tiba di Mapolrestabes. Mereka menanyakan kasus penilangan Firmansyah. Oleh petugas, mereka diarahkan ke ruangan Kepala Satlantas. Mereka diamankan oleh petugas POM, dipimpin Sersan Dua Muri. "Salah seorang menghubungi POM karena khawatir terjadi yang tidak diinginkan."

Kasat Lantas Polrestabes Makassar, Ajun Komisaris Agus Salim, yang ditemui di kantornya, membenarkan kejadian tersebut. Namun ia enggan berkomentar lebih banyak. "Tanya ke bagian Humas saja," kata dia. Juru bicara Mapolrestabes, Komisaris Mantasiah, setali tiga uang. "Saya belum tahu."

Kepala Penerangan Kodam VII Wirabuana, Letnan Kolonel Herry Steve, yang dihubungi terpisah, mengatakan insiden tersebut sudah diselesaikan oleh pihak POM pada malam kejadian. Mereka dilepaskan setelah diinterogasi oleh petugas.

Menurut Herry, tiga anggota TNI tersebut merupakan personel yang baru saja menyelesaikan Ekspedisi NKRI di wilayah Sulawesi. Soal kasus di Mapolres, mereka hanya salah paham. Petugas POM sudah meminta mereka agar tidak mudah terpancing emosi lagi.