Selasa, 16 Juli 2013

Tingkatkan Status Keamanan Di Wilayah Puncak Jaya


TIDAK ada habisnya ancaman yang ditebar oleh kelompok bersenjatan yang diduga Organisasi Papua Merdeka (OPM). Sekali lagi, anggota TNI menjadi korban ulah perilaku keji yang dihadang oleh tujuan orang anggota OPM dengan dilengkapi senjata api laras panjang. Tebar teror yang terjadi setiap saat di sekitar kawasan Puncak Jaya sengaja dilakukan untuk menunjukkan kekuatan serta eksistensi mereka bahwa walaupun mereka berkelompok kecil tetapi frekuensi penembakan dilakukan sesering mungkin.

Perlu diingat jumlah kelompok bersenjata di wilayah Puncak jaya sekitar 1.000 orang. Mereka terbagi dalam beberapa kelompok dengan pimpinannya masing-masing. Seperti Goliath Tabuni memiliki pengikut sekitar 200 orang. Kelompok Militer Murib dan Mathias Wenda juga punya anak buah yang jumlahnya juga sekitar 200 orang. Kelompok-kelompok lain seperti John Yogi, Lamber Pekikir rata-rata 50 orang. Ada juga kelompok yang berhasil ia bujuk untuk turun dari gunung, melepaskan senjata dan kini sudah kembali hidup di tengah masyarakat.

Ancaman konvensional nyata terhampar didepan mata. Sekelompok separatis yang mencoba untuk mengganggu ketenteraman dengan setiap waktu dan secara leluasa melakukan pembunuhan terhadap anggota TNI yang sedang bertugas. Bukan tidak mungkin, perlunya peningkatan status siaga khusus di daerah Puncak jaya untuk mengerahkan kekuatan keamanan dalam memberantas dan mempersempit gerakan anggota separatis.

Sekali lagi, NKRI tidak akan mentolerir aksi dan membiarkan separatis menancapkan kukunya di bumi Cenderawasih. Pemerintah segera harus melakukan perkuatan dengan gelar pengamanan yang dilakukan setiap saat khusus di wilayah Puncak Jaya, merupakan salah satu daerah zona merah. Jangan biarkan masyarakat Indonesia disuguhi pemberitaan lagi tentang penembakan dan pengrusakan di wilayah Papua. Sudah waktunya Papua membangun tanpa dihalang-halangi oleh hilangnya rasa keamanan masyarakat setempat. (JULIA GISEL, Jalan Pancoran Timur Raya Perdatam, Nomor 13 Jakarta Selatan), Sumber: Majalah Gatra (14 Juli 2013/Minggu, Hal 09)