Senin, 05 Agustus 2013

BIN: Prajurit TNI yang lengah jadi target penembakan di Papua Reporter : Yulistyo Pratomo



Jumat, 2 Agustus 2013 16:10:29

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Marciano Norman menyatakan, aksi penembakan yang dilakukan kelompok bersenjata di Papua menunggu kelengahan aparat kepolisian dan TNI. Dengan kelengahan itu, mereka langsung melakukan aksi teror yang juga dapat meresahkan masyarakat.
"Di Papua terjadi penembakan ambulans dimana di dalamnya ada anggota TNI. Di Papua itu mereka selalu melihat saat-saat lengah, apabila ada prajurit yang lengah pasti itu berpotensi menjadi korban. Oleh karenanya kesiapan seluruh aparat keamanan baik itu TNI maupun Polri yang bertugas di Papua harus selalu dalam kondisi yang terbaik. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang diinginkan seperti itu," kata Marciano di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (2/8).

Dia menjelaskan, aksi penembakan tersebut terjadi karena para pelaku penembakan melihat isi penumpangnya. Dengan cara itu, mereka dapat menunjukkan eksistensinya sebagai kelompok bersenjata di wilayah Papua.

"Dia lihat penumpangnya yang kira-kira bisa memberikan nilai untuk satu penghadangan itu. Intinya eksistensi mereka dipelihara untuk menunjukkan bahwa mereka itu ada. Oleh karenanya, untuk meredam itu sekali lagi saya harapkan aparat keamanan yang ada di Papua melaksanakan tugasnya seoptimal mungkin dalam kesiapan yang setinggi-tingginya," tandasnya.

Dia mengakui, aksi penembakan itu terus terulang. Kondisi tersebut bakal terus terjadi jika Organisasi Papua Merdeka masih berdiri sehingga akan terus timbul korban.

"Memang berulang terus, selama OPM itu masih ada, gerakan ini jatuh korban di berbagai pihak itu akan tetap ada. Rentetan kasus itu, upaya dilakukan panglima, kapolda setempat. Kita harus terus mendorong mereka," lanjutnya.

Meski terjadi beberapa kasus penembakan, namun dia menilai belum tepat untuk mengubah status Papua dari tertib sipil menjadi operasi militer. Tindakan yang lebih tepat adalah menjaga stabilitas keamanan dan pembangunan di Papua.

"Saya rasa tidak. Kondisinya tetap seperti sekarang, tetap tertib sipil, tapi partisipasi masyarakat tentunya juga diharapkan. Karena keamanan itu tak hanya jadi tanggung jawab aparat keamanan tapi juga masyarakat di Papua juga harus mendukung sepenuhnya stabilitas keamanan sehingga pembangunan di Papua dapat berjalan seperti yang diharapkan mereka," pungkasnya. [ian]