Kamis, 22 Agustus 2013

Janji-janji Moeldoko jika Jadi Panglima TNI



Rabu, 21 Agustus 2013 | 15:18 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Calon tunggal Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Moeldoko menjanjikan inovasi internal di tubuh TNI jika ia terpilih. Dengan kekuatan personel dan rasio penggunaannya, menurut dia, perlu komitmen tinggi untuk meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan prajurit TNI. Profesional karena terlatih dan terdidik, serta sejahtera sebagai prajurit TNI dalam melaksanakan tugas.

"Sebagai prajurit militer, kesejahteraan dapat diartikan bahwa prajurit dilengkapi dengan alutsista yang andal dan ergonomis, dan prajurit TNI juga dijamin hak-haknya untuk hidup layak dengan status sebagai prajurit TNI," kata Moeldoko, dalam rapat uji kelayakan dan kepatutan, di Komisi I DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/8/2013).

Selain itu, Moeldoko juga mengungkapkan gagasan terkait inovasi teknologi dan manajemen terpadu dengan pemilihan alutsista yang memiliki teknologi serta ergonomis. Ia berpendapat, melengkapi prajurit dengan perlengkapan berteknologi canggih mungkin terlihat mahal dalam jangka pendek, tetapi efisien dalam jangka panjang. Pemilihan alutsista dengan teknologi tinggi, menurutnya, dapat mengurangi jumlah personel secara signifikan atau setidaknya bisa bertahan pada zero growth.

Ia juga bertekad untuk mengurangi risiko ketergantungan pada alutsista dari luar negeri. Alasannya untuk menciptakan kemandirian pada jangka menengah dan jangka panjang sekaligus mencegah penyadapan oleh pihak lawan yang dapat berimplikasi pada jatuhnya korban prajurit TNI yang lebih banyak.

Menyongsong pemilihan umum 2014, Moeldoko menjamin TNI akan berdiri dalam posisi netral dengan tetap berkontribusi pada penyelenggaraannya sesuai undang-undang. Kepala Staf TNI AD ini juga berjanji TNI akan selalu berada di garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI.

"Dan yang lebih penting lagi, saya menjamin TNI tak akan lagi kembali ke Dwi Fungsi ABRI seperti di masa lalu," katanya.