Selasa, 06 Agustus 2013

Mengapa Gudang Senjata Kodam XVI/Pattimura Dipindah?



Senin, 5 Agustus 2013 | 21:30 WIB


AMBON, KOMPAS.com — Gudang senjata milik Kodam XVI/Pattimura di kawasan Skip, Kota Ambon, akan dipindahkan ke lokasi lain. "Saya lagi pikirkan untuk memindahkan gudang senjatanya dari Skip karena sering kebanjiran," kata Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Eko Wiratmoko di Ambon, Senin (5/8/2013).

Eko mengakui, gudang senjata yang berada dalam Kompleks Peralatan Daerah Militer (Paldam) XVI/Pattimura di kawasan Skip, Kecamatan Nusaniwe, itu merupakan satu dari dua lokasi perkantoran dan perumahan milik Kodam Pattimura yang turut terendam saat banjir melanda Kota Ambon, 30 Juli lalu.

"Banjir tahun ini lebih parah dan dahsyat dibanding 1 Agustus 2012. Tinggi air yang meluap antara satu hingga dua meter dan luapannya sangat cepat sehingga personel kewalahan untuk memindahkan peralatan. Tembok gudang senjata juga jebol karena tidak mampu menahan derasnya air yang meluap," kata Eko.

Rencana pemindahan gudang senjata tersebut ialah demi penyelamatan alat-alat perlengkapan sistem persenjataan sehingga tidak rusak dan siap digunakan setiap saat jika diperlukan.

Saat ini, seluruh persenjataan milik Kodam Pattimura yang berada dalam gudang tersebut telah dipindahkan ke lokasi yang lebih aman dan dijaga ketat, di samping dilakukan upaya pemeriksaan dan perbaikan.

Pangdam menandaskan, banjir pada 30 Juli lalu juga menyebabkan perumahan milik Kodam XVI Pattimura yang berada di kawasan Batu Merah dan Skip terendam dan sejumlah kendaraan operasional dan peralatan elektronik penting juga rusak.

Hingga saat ini, tandas Pangdam, personel TNI masih bekerja melakukan pembersihan material tanah, batu, lumpur, dan sampah yang memenuhi kawasan perumahan dan perkantoran di Batu Merah dan Skip.

"Material lumpur dan sampah yang terbawa saat banjir sangat banyak. Lima hari personel bekerja membersihkannya, tetapi belum juga selesai," kata Eko.

Khusus kendaraan taktis yang terendam air telah dibersihkan dan diperbaiki serta dipindahkan ke tempat yang aman, sedangkan peralatan elektronik yang rusak seperti komputer, televisi, dan peralatan kantor dibuang.

Pangdam mengaku akan melakukan evaluasi serta menginventarisasi berbagai kerusakan akibat bencana alam tersebut untuk dilaporkan ke Mabes TNI.