Rabu, 14 Agustus 2013

Merah-Putih Raksasa Berkibar_Bukti Masyarakat Perbatasan Masih Mencintai NKRI


KALBAR - Menyambut HUT Ke­merdekaan RI ke-68, kemeriahan melanda perbatasan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat Pasalnya, jajaran Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) setempat bersama jajaran Penga­manan Perbatsan (Pamtas) TNI Yonif 403/WP beserta tokoh masy­arakat dan pemuda melakukan pemasangan bendera raksasa.

Pemasangan bendera merah pu­tih raksasa itu dilakukan di puncak Gunung Benuan. Awalnya, kemarin (13/8) pukul 09.00 digelar penaikan bendera merah putih di Tugu Pancasila PPLB Entikong. Selanjut­nya dilakukan pengibaran bendera raksasa berukuran delapan meter di puncak Gunung Benuan.

"Pengibaran bendera raksasa ter­sebut sebagai wujud cinta masyara­kat perbatasan terhadap NKRI. Sekaligus untuk memupuk rasa na­sionalis di perbatasan," ungkap Dansatgas Pamtas RI-Malaysia (Malindo) Letkol (Inf) Renal Aprindo Sinaga, kemarin (13/8) di Entikong.

Menurut dia juga, masyarakat perbatasan khususnya di Entikong tidak luntur semangat merah putihnya dengan segala keterbatasan. Kendati pembangunan masih be­lum merata menyentuh daerah pedalaman yang berbatasan langs­ung dengan Malaysia tersebut.

Pemasangan bendera di sepanjang jalur darat perbatasan dan pengiba­ran bendera dengan ukuran delapan meter di puncak Gunung Benuan merupakan simbol semangat warga di perbatasan untuk mengisi kemerdekaan ini dengan berperan aktif di segala bidang, baik itu dalam menyukseskan pembangunan dan lain sebagainya.

"Saya berharap, masyarakat diperbatasan bukan hanya sebagai penon­ton semata. Namun harus mengam­bil peran aktif dalam membangun beranda NKRI ini," paparnya.

Sementara itu, Camat Entikong, Markus menegaskan ketertinggalan, pembangunan di wilayah perbata­san ini jangan sampai menjadi ala­san untuk melemahkan semangat merah putih di perbatasan. Dengan keterbatasan dan ketertinggalan itu, mari kita bahu-membahu mem­bangun beranda NKRI di perbata­san Entikong.

Dia juga mengungkapkan, selain memasang bendera di jalur darat menuju ke perbatasan Indonesia-Malaysia, upacara HUT kemerde­kaan RI yang Ke-68 akan dipusatkan di Desa Suruh Tembawang.

"Ini upacara yang pertama kalinya di luar kota kecamatan Entikong. Tu­juannya adalah untuk meningkatkan kembali semangat merah putih yang sudah mulai memudar,” ujar Markus. Sedangkan Kades Entikong, R.Nurdin mengatakan masyarakat tidak menuntut terlalu banyak kepada pe­merintah, selama ini yang diinginkan masyarakat hanya akses jalan yang lancar mudah dan berkualitas.

"Jika jalan bagus dan berkualitas sudah tentu, masyarakat dengan mu­dah menjalankan aktifitas. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi juga meningkat," paparnya. Di singgung Nurdin, selama 68 tahun Indonesia merdeka masyarakat Entikong masih terkucil akibat mininimnya sentuhan pembangunan terutama akses jalan menuju daerah pedalaman.

"Semoga dengan adanya pro­gram pemerintah pusat untuk melanjutkan kembali pengerjaan jalan paralel perbatasan bisa merubah wajah NKRI yang dulunya terbelakang menjadi terdepan," harapnya. (ags/jpnn), Sumber Koran: Indo Pos (14 Agustus 2013/Senin, Hal. 06)