Kamis, 01 Agustus 2013

Polisi dan Tentara Siap Bawa Tangki



Wednesday, 31 July 2013 09:46


JOGJA - Sedia payung sebelum hujan. Pepatah ini ingin dilakukan PT Pertamina. Sebagai bentuk antisipasi atas rencana awak mobil tangki (AMT) menggelar aksi mogok kerja pada 1 Agustus, PT Pertamina menggelar latihan mengemudi tangki pembawa bahan bakar minyak (BBM).

Para sopir yang dilibatkan sebagian besar berlatar belakang polisi. Mereka disiapkan untuk mengemudikan tangki untuk menggantikan para sopir yang mogok kerja.

Latihan itu diikuti 63 orang. Para perserta dilatih mengemudikan tangki berkapasitas delapa ribu liter mengelilingi Stadion Maguwoharjo, Depok, Sleman kemarin (30/7).

”Latihan mengemudikan mobil tangki diikuti sebanyak 63 orang,” kata Supervisor PT Pertamina Patra Niaga Regional DIJ Eko Sulistyo di sela latihan mengemudi tangki.

Eko menambahkan, latihan mengemudikan tangki ini sebagai bentuk komitmen Pertamnina untuk memastikan pasokan BBM. Pertamina tidak ingin pasokan BBM saat arus mudik dan menjelang Lebaran tersendat gara-gara ada aksi sopir yang mogok kerja.

Dalam latihan itu, para peserta juga dilatih mengenali sistem volume. ”Perbedaan mendasar mengemudikan tangki dengan kendaraan lain ialah tangki membawa barang berbahaya yang mudah terbakar,” tambah Eko.

Selain itu, laju tangki pengangkut BBM punya standar khusus. Laju maksimal 40 kilometer per jam. Kecepatan itu berlaku di mana pun. Termasuk saat melaju di jalan biasa maupun jalan tol.

Bila kecepatan melebihi batas, terang Eko, dikhawatirkan sang pengemudi sulit mengendalikan tangki. ”Barang yang dibawa sangat berbahaya sehinggar harus hati-hati,” paparnya.

Karo Ops Polda DIJ Kombes Pol Arief Pranoto mengatakan, peserta latihan mengemudi tangki ini sebanyak 63 orang. Rinciannya, 50 anggota Polri, 10 anggota TNI AD, dan 3 anggota TNI AL.

Anggota dari unsur Polri berasal dari beberapa kesatuan. Di antaranya, Sabhara, Brimob, Yanma, Lalulintas, Sarpras, dan Obvit.

”Mereka yang ikut latihan mobil tangki ialah anggota polisi dan TNI yang berpengalaman mengemudikan truk dan memiliki SIM B1,” kata Arief. Sumber : www.radarjogja.co.id