Selasa, 20 Agustus 2013

Polisi dan TNI Dilibatkan Antisipasi Kerusuhan Lapas

Senin, 19/08/2013 16:12 WIB
Zainal Effendi - detikSurabaya

Surabaya - Kelebihan kapasitas diduga sebagai salah satu pemicu terjadinya kerusuhan di lapas akhir-akhir ini. Kanwil Kemenkum HAM Jatim sudah menyiapkan langkah untuk mengantisipasinya.
Langkah itu adalah dengan meminta bantuan pengamanan ke Polda Jatim untuk bersiaga di depan rutan maupun lapas se Jawa Timur. Bambang Sumardiyono mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polda Jatim untuk meminta bantuan pengamanan di seluruh rutan/lapas se Jawa Timur.

"Sejak kerusuhan di Lapas Tanjung Gusta kami sudah berkoordinasi dengan Polda Jatim. Bahkan kawan-kawan didaerah melaporkan TNI ikut membantu pengamanan," kata Sumardiyono kepada detik.com, Senin (19/8/2013).

Plt Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkum HAM Jatim ini juga menginstruksikan internal agar mengoptimalkan tenaga staff untuk membantu jajaran pengamanan didalam rutan dan lapas.

"Kami juga terus melakukan pendekatan secara kemanusiaan terhadap warga binaan serta secara berkelanjutan setiap hari meminta laporan kondisi kepada karutan dan kalapas," imbuhnya.

Untuk pengamanan yang dilakukan Polda Jatim, Bambang mengungkapkan, jumlahnya dilihat dari kondisi lapas maupun rutan serta tingkat kelebihan kapasitas. Ia mencontohkan, di Rutan Klas I Surabaya di Medaeng atau di Lapas Klas I Surabaya di Porong disiapkan 30 anggota kepolisian dan 20 dari TNI tingkat koramil.

"Ada juga petugas yang tertutup. Semuanya bersiaga diluar rutan dan lapas. Sedangkan di dalam tetap dari kami," pungkasnya.

Perlu diketahui di Jawa Timur terdapat 35 lapas dan rutan yang terdiri dari 22 lapas, 12 rutan, dan 1 anak cabang rutan yang tersebar di Jawa Timur. Dari jumlah tersebut, hanya 4 lapas dan 4 rutan yang tidak mengalami kelebihan kapasitas.


Keempat lapas itu adalah Lapas anak klas II Blitar, Lapas klas II A Pamekasan, Lapas Klas II B Bondowoso, dan Lapas Klas II B Pasuruan. Sedangkan 3 rutan yang tidak kelebihan kapasitas yakni, Rutan Klas II B Trenggalek, Rutan Klas II B Situbondo, Rutan Klas II B Sumenep dan Rutan Klas II B Sampang. (ze/iwd)