Kamis, 29 Agustus 2013

PT Pertamina EP & TNI Kerja Sama Pengamanan dan CSR



Created on Wednesday, 28 August 2013 18:45 Published Date


Jakarta, GATRAnews - PT Pertamina EP dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menandatangani perjanjian kerja sama pengamanan obyek vital nasional strategis dan penyaluran bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina. Penandatanganan perjanjian ini dilakukan di Kecamatan Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (28/8).

Menurut keterangan tertulis yang diterima GATRAnews, di Jakarta, Rabu, Pertamina EP diwakili Presiden Direktur Syamsu Alam dan TNI diwakili Mayor Jenderal TNI Meris Wiryadi, Asisten Teritorial Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad), disaksikan langsung Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan dan Kasad Jenderal TNI Moeldoko.

Dijelaskan bahwa penandatanganan kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman tanggal 18 Juni 2013 antara PT Pertamina (Persero) dan TNI tentang kerja sama pengamanan obyek vital nasional strategis dan penyaluran bantuan Corporate Social Responsibility Pertamina.

"Kegiatan penandatanganan perjanjian kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman yang telah ditandatangani sebelumnya oleh Direktur Utama Pertamina dengan Kasad Jenderal Moeldoko," ujar Agus Amperianto, di Bayung Lencir.

Lebih lanjut Agus menjelaskan, upaya yang dilakukan oleh perusahaan ini merupakan komitmen manajemen dalam penuntasan kasus penjarahan minyak yang terjadi di jalur pemompaan Tempino menuju Plaju.

Selain itu, dalam kesempatan yang sama turut dilaksanakan penanaman 100.000 pohon di sepanjang jalur pipa pemompaan dari Tempino menuju Plaju sepanjang 265 KM. Selanjutnya diberikan pula beberapa bantuan CSR dari Direktur Utama PT Pertamina dan Kepala Staf Angkatan Darat kepada masyarakat di beberapa desa di sekitar jalur pipa berupa alat olah raga kepada karang taruna, 100 buah handy talkie kepada aparat Koramil, paket mainan kepada 64 PAUD, paket buku kepada 64 Sekolah dan 1500 paket sembako senilai lebih dari Rp 600.000.000 kepada masyarakat di sekitar jalur pipa.

"Pemberian bantuan CSR kepada masyarakat di sekitar jalur pipa ini merupakan wujud kepedulian kami kepada lingkungan sekitar wilayah operasi perusahaan. Kami juga berharap agar masyarakat menjadi lebih proaktif bila di kemudian hari mengetahui adanya upaya pencurian di jalur pipa di seluruh wilayah kerja Pertamina, segera melaporkan kepada pihak berwajib karena aset negara perlu kita jaga bersama agar potensi hilangnya pendapatan Negara dapat dihindarkan. Dan yang lebih penting, keberadaan kami memberikan manfaat bagi masyarakat," jelas Agus Amperianto.

Sementara itu, kondisi kilang tradisional yang tersebar di wilayah Desa Simpang Bayat, Desa Bayat Ilir dan Desa Pangkalan Bayat kini tampak sepi dan tidak lagi beroperasi sejak operasi penertiban yang dilakukan oleh aparat pada tanggal 15 Agustus 2013 yang lalu.

"Terkait upaya penjagaan yang dilakukan oleh aparat gabungan TNI dan Polri serta pelibatan proaktif masyarakat kami sangat mengapresiasi, karena kondisi keamanan yang kondusif dan jaminan terhadap keselamatan operasi di seluruh jalur pipa, maka kami dapat segera mengoperasikan pipa Tempino – Plaju secara penuh yang terhenti sejak akhir juli 2013 dan telah mengakibatkan kehilangan pendapatan Negara hamper Rp 500 milyar selama 2013 ini," pungkas Agus Amperianto. (TMA)