Kamis, 29 Agustus 2013

Ratusan Warga Pasang KB pada Baksos TNI



Kamis, 29 Agustus 2013 06:00


Riauterkini-TAPUNG-Wajah Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kampar, Eva Yuliana, sontak berbinar saat mendapati kenyataan bahwa dalam hitungan jam, 110 orang warga sudah pasang KB. Kejadian itu persis pada momen Pencanangan Bhakti Sosial TNI-KB Kesehatan dan Hari Keluarga Nasional ke-20 yang digelar di halaman kantor Desa Tanjung Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar Rabu (28/8/13).

“Ini perkembangan luar biasa. Berarti kesadaran masyarakat untuk ber-KB, kian meningkat. Kalau sudah begini, saya yakin program Millennium Development Goals (MDG’s) 2015 akan tercapai,” kata Eva, usai mengikuti helat yang dihadiri langsung oleh Bupati Kampar, Jefry Noer, Dandim o313/KPR, Letkol Inf Asep Dedi Darmadi, Kepala Kejari Bangkinang, Willy Ade Chaidir, Kepala BKKBN Provinsi Riau, Endang Moerniati dan sejumlah pejabat SKPD Kampar itu.

Meningkatnya kesadaran masyarakat ini kata Eva, tidak serta merta. “Kerja keras seluruh stakeholder lah yang membikin hasil semacam ini bisa kita capai,” katanya. “Apa yang dicanangkan oleh Bupati, akan kita kawal hingga ke dusun. Sebab di dusun juga ada PKK. Merekalah yang terus kita genjot untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya ber-KB tadi,” tambahnya.

Sentuhan seorang ibu terhadap ibu kata Eva, menjadi senjata pamungkas bagi Tim Penggerak PKK. “Kalau si Ibu tak bisa KB, maka kami sarankan si Bapak yang KB. Pendekatan kekeluargaan selalu kami utamakan untuk pendekatan ini. Kami juga memberikan pemahaman bahwa prinsip banyak anak, banyak rezeki, itu ndak betul. Kalau banyak anak, keuangan cukup untuk membiayai, nggak jadi soal. Tapi kalaulah anak banyak penghasilan tak jelas, ini akan seperti apa? Sementara, anak adalah titipan Allah yang musti kita jaga, rawat dan didik untuk menjadi manusia handal,” ujar Eva panjang lebar.

Bagi Letkol Inf. Asep Dedi Darmadi, Bhakti Sosial TNI-KB Kesehatan adalah program tahunan yang digelar oleh BKKBN dan TNI. "Keterlibatan TNI dalam program KB sudah lama. Dulu program ini masih bernama Tentara Manunggal Kesejahteraan Keluarga (TMKK),” katanya.

Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia yang berujung pada munculnya persoalan yang mempengaruhi stabilitas Nasional kata mantan Dan Yon 132/BS Salo ini, menjadi cikal munculnya program Kesejahteraan Keluarga itu.

“Keterbatasan Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) di masing-masing kabupaten kota menyebabkan pelayanan lapangan terhadap peserta KB kurang maksimal. Nah, TNI punya personil yang tersebar sampai ke tingkat desa. Merekalah yang kemudian jadi motivator untuk mensukseskan program KB ini,” katanya.

Pencanangan KB-Kes yang digelar TNI kata Jefry Noer, menjadi cambuk buat Pemkab Kampar untuk lebih serius menggeber program KB itu. biar semuanya lancar, anggaran untuk penggeberan tadi disiapkan.

Tapi asal tahu saja, di program Lima Pilar esensi KB itu sebenarnya sudah ada. Sebab inti dari program Lima Pilar itu adalah bagaimana mensejahterakan masyarakat. “Cita-cita KB juga kan begitu,” ujarnya.

Dapat penghargaan sebagai Kabupaten yang paling proaktif menggeber KB tak membikin Jefry puas. Baginya, penghargaan itu justru menjadi signal bahwa hasil yang lebih baik soal KB, musti bisa dicapai. “Kami akan melakukan semuanya secara maksimal. Termasuk program-program unggulan yang muaranya untuk mensejahterakan masyarakat,” katanya. Sumber : www.riauterkini.com