Jumat, 23 Agustus 2013

UPH Gelar Festival 20"Reach Higher"_Agus Yudhoyono: Pendidikan Bersifat Abadi



[TANGERANG] Mayor (Inf) Agus Harimurti Yudhoyono meng­ingatkan generasi muda bahwa pen­didikan bersifat abadi. Pendidikan harus dijalani sepanjang masa de­ngan terus menerus menanamkan karakter atau nilai-nilai baik dalam diri sendiri.

"Pendidikan tidak berhenti di kuliah, tapi sifatnya abadi. Nilai-ni­lai pendidikan formal menjadi pi­jakan untuk meraih kesuksesan se­lama menjalani masa depan," kata Agus dalam wawancara dengan SP di sela-sela acara penyambutan ma­hasiswa baru Universitas Pelita Ha­rapan, Karawaci, Tangerang, Ka­mis (22/8).

Agus meyakini pendidikan ada­lah kunci untuk menyiapkan gene­rasi masa depan yang lebih baik. Menurutnya, hal yang penting, pen­didikan tidak hanya menyiapkan manusia cerdas tetapi juga manusia berkarakter, yang bisa melihat tan­tangan sebagai peluang.

Sebagai lulusan SMA Taruna Nusantara dan Akademi Militer, Agus mengatakan pendidikan mili­ter melatihnya untuk hidup disiplin. Selain itu, sebagai militer, dia juga dilatih untuk memiliki "passion" (hasrat) atas apa yang dia jalani.

"Dunia saat ini sangat kompleks maka generasi muda harus punya mentalitas baik, tidak cepat menye­rah dalam menghadapi permasalah­an," tandasnya Agus yang bergelar Master of Public Administration pada John F Kennedy School of Government dari Harvard University, Massachusetts AS.

Menurut Putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini, generasi muda Indonesia juga perlu memi­liki kecerdasan emosi, termasuk jer­nih dalam mengambil setiap keputusan. Indonesia memiliki kearifan lokal yang menonjol dan perlu di­banggakan, yaitu kemajemukan.

Agus merasa prihatin dengan sejumlah aksi kekerasan dan tawur­an oleh anak muda. Oleh karena itu, keragaman Indonesia seharusnya semakin melatih anak-anak muda untuk belajar toleransi.

"Banyak negara yang homo­gen, maka seharusnya kemajemu­kan kita harus dieksploitasi dengan baik," tandasnya.

Terkait kualitas pendidikan, Agus menilai universitas di Indone­sia tidak kalah dibanding universi­tas di luar negeri. Dia merasa terke­san saat memasuki area kampus UPH Tangerang. Di sisi lain, menu­rutnya, dunia pendidikan tinggi di Indonesia juga harus mengambil hal-hal positif dari luar.

"Saya terkesan sekali saat ma­suk area kampus UPH. Seharusnya mahasiswa di sini bisa belajar seba­ik-baiknya karena kampus sudah menyiapkan lingkungan yang ba­ik," tuturnya.

Senada dengan itu, sang istri Annisa Pohan, mengungkapkan ke­luarga adalah pondasi untuk mem­bentuk karakter generasi muda. Pa­ra orangtua harus mengingat bahwa usia 0-5 tahun adalah masa-masa emas (golden age) seorang anak. Di rentang itulah, anak-anak menyerap apa saja dari sekitarnya khususnya orangtua. Lalu, di usia 5-8 tahun adalah masa pembentukan karakter.

"Bagaimana anak bisa mere­dam emosi, itu harus ditekankan oleh orangtua. Pembentukan karak­ter harus dilakukan sedini mung­kin," kata Annisa.

Agus dan Annisa dikaruniai se­orang putri bernama Almira Tunggadewi Yudhoyono yang sudah berusia 5 tahun. Annisa mengung­kapkan, dirinya selalu mengajarkan anaknya lewat pola komunikasi dua arah. Dia juga selalu menekankan budi pekerti, akhlak, dan karakter.

"Orangtua masa kini harus pin­tar menyatakan apa yang diinginkan. Arahkan pendapat yang baik kepada anak, tidak bisa sekadar bilang harus ini. Tapi harus ada komunikasi dua arah sehingga anak tetap punya pola pikir analitis, dan logical thinking yang baik," tandas Annisa.

Dalam acara penyambutan ma­hasiswa baru UPH, hadir pula nara­sumber lain, yaitu Menteri Kesehat­an dr Nafsiah Mboi dan Sandiaga Uno. UPH menyambut sebanyak 2.503 mahasiswa baru tahun ajaran 2013/2014. Konsep yang diangkat dalam acara penyambutan ini ada­lah "Reach Higer".

Kekeluargaan
Melalui UPH Festival mahasis­wa baru disambut dengan penuh kekeluargaan dan wawasan mereka tentang dunia kampus dapat sema­kin terbuka. UPH Festival, antara lain berupa seminar dengan pembi­cara terkemuka (distinguished guest speakers), kegiatan olahraga dan seni, temu-kenal dengan dosen dan pimpinan fakultas, program mentoring, dan reuni alumni UPH.

Agenda UPH Festival 20 meli­puti seminar bersama pemimpin dan tokoh masyarakat untuk memberi­kan motivasi dan teladan, di antara­nya Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Mayor Infantri Agus H Yud­hoyono, dan pengusaha sukses San­diaga Uno.

Public Relation Section Head UPH Roses Hutapea menjelaskan, melalui tema "Reach Higher". UPH mengajak para mahasiswa baru un­tuk dapat menyadari bakat, potensi, dan keahlian masing-masing, serta mengembangkannya sesuai dengan ilmu pengetahuan yang akan mere­ka dapatkan di UPH. "Mereka akan dibentuk dengan pendidikan holis­tis, untuk mempersiapkan generasi bangsa yang berkualitas dan memi­liki integritas tinggi sesuai dengan visi UPH - True Knowledge, Faith in God, dan Godly Gharacter," ujarnya. [C-5/S-26], Sumber Koran: Suara Pembaruan (22 Agustus 2013/Kamis, Hal 05)