Rabu, 27 November 2013

Pasca Pemblokiran,TNI Amankan Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau

Selasa , 26 November 2013 - 22:49:18 WIB

"Untuk sementara waktu pengamanannya dilakukan oleh TNI sambil menunggu situasi masyarakat tenang. Sejauh ini kondisi keamanan dalam masyarakat Kecamatan Binduriang sudah berangsur normal kendati ada beberapa kasus pencurian dengan kekerasan (curas) berupa perampokan kendaraan bermotor yang dilakukan penjahat yang mengambil kesempatan saat adanya pemblokiran jalan," kata Komandan Kodim 0406 Rejanglebong, Letkol Kav Sugi Mulyanto, yang ditemui di lokasi kejadian, Selasa (26/11).

Dia mengatakan, aparat TNI yang diturunkan di Kecamatan Bindurian terdiri atas personel Kodim 0409 Rejanglebong ditambah anggota TNI dari Batalyon Infantri (Yonif) 144 Curup dengan jumlah mencapai 1 SSK (satuan setingkat kompi). Mereka berjaga-jaga di lokasi kejadian seperti jembatan Simpang Beliti, Pos Pol Taba Padang, Kecamatan Binduriang, yang dibakar warga.

Kemudian, kantor Polsek Sindang Kelingi dan Polsek Padang Ulaktanding serta sejumlah titik rawan kejahatan di Desa Simpang Beliti, Kepala Curup maupun di Desa Cahaya Negeri. Selain itu, aparat TNI juga masih melakukan patroli di sepanjang jalan penghubung ke dua provinsi dengan menggunakan kendaraan dinas dan kendaraan pribadi.

Menurut Sugi, pihaknya telah berupaya memediasi kelompok warga Desa Simpang Beliti yang memblokir jalan lantaran tewasnya dua warga setempat di dalam tahanan Polresta Bengkulu.

Dia mengimbau kalangan masyarakat setempat untuk tidak mudah terpancing isu-isu yang dihembuskan pihak-pihak tertentu dan melakukan perbuatan melawan hukum karena dapat merugikan orang banyak.

Sementara itu, Kapolres Rejanglebong, AKBP Edi Suroso, mengatakan, aksi pemblokiran oleh ratusan warga Kecamatan Binduriang, membuat jalan penghubung Provinsi Bengkulu ke Sumatera Selatan dan sebaliknya sempat lumpuh total lebih dari lima jam. Pemblokiran ini dilakukan di enam titik dengan membakar ban bekas dan mengelas besi jembatan dua jalur di Desa Simpang Beliti.

Selain itu, massa juga membakar pos polisi Tabapadang, Kecamatan Binduriang. Lalu, merusak satu unit mobil pribadi milik warga yang melintas saat terjadi aksi pemblokiran jalan.

Kantor berita Antara melaporkan, aksi pemblokiran jalan tersebut yang berlangsung sejak pagi sekitar pukul 08.00 WIB baru bisa dibuka petugas sekitar pukul 13.30 WIB. Namun, kendaraan yang melintas masih sedikit. Pengendara merasa khawatir kondisi di lokasi kejadian menjadi rawan tindak kejahatan karena dimanfaatkan penjahat untuk merampok dan memeras. Terlebih tidak ada aparat keamanan. [ant]