Selasa, 30 April 2013

BERITA TANGGAL 30 APRIL 2013/SELASA

  1. Kasad Buka Kejuaraan Yong Moodo
  2. Tim Khusus Dikirim Beli Apache
  3. Tak Ada Unsur TNI di Tim Gabungan yang Sambangi 3 Rumah Susno
  4. Polisi Penembak TNI di OKU Terancam Hukuman Mati
  5. 400 Personel TNI-Polri Disiagakan di Timika Jelang 1 Mei
  6. Terlihat, TNI Mulai Diperbantukan ke Bentrok Musi Rawas
  7. Warga Keroyok Prajurit TNI
  8. Kapolres-Dandim Sidak SPBU
  9. Figur Presiden dari TNI Masih Diminati Masyarakat
  10. Kurikulum pendidikan TNI mesti dievaluasi
  11. Puluhan tukang becak di Bandung dukung eks Panglima TNI nyapres
  12. Tak Ada Dana Perbaikan, Kantor Koramil Colomadu Rusak Parah
  13. Pangdam Tegaskan, TNI Tidak Terlibat Pilkada Gubernur Malut
  14. Jokowi dan Operasi TNI Selain Perang

Kasad Buka Kejuaraan Yong Moodo



Semarang,   Kepala Staf Angkatan Da­rat (Kasad), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo membuka Kejuaraan Beladiri Yong Moo­do Piala Kasad Cup III tahun 2013 yang digelar di GOR Jatidiri Semarang, Sabtu (27/4).

Kejuaran Yong Moodo ini meru­pakan kejuaraan ketiga yang dii­kuti para peserta dari jajaran Kotama Angkatan Darat yang juga dihadiri oleh Ketua Umum Federasi Pusat Yong Moodo Indo­nesia Letjen TNI Gatot Nurmantyo dan Presiden Federasi Yong Moodo Dunia Kim Byung Chun.

Dalam sambutan pembukaan kejuaraan, Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo men­gatakan kepada para atlet se­lamat datang di Kodam IV/Diponegoro, laksanakan pertan­dingan dengan jujur, seman­gat dan sportivitas harus dijun­jung tinggi. Lakukan pertand­ingan dengan bersih hati dan menjunjung kehormatan.

Dikatakan, penyelenggaraan kejuaraan ini merupakan ajang mencari 24 atlet terbaik dan unggul untuk berangkat ke korea untuk di didik bertanding dan kembali disaring lagi untuk mengikuti pertandingan Yong Moodo tingkat dunia.

Pada acara pembukaan ke­juaraan bela diri juga disemat­kan sabuk kehormatan kepada Panglima Komando Daerah Mili­ter IV/Diponegoro Mayor Jende­ral TNI Sunindyo dan Kepala Staf Kodam IV/Diponegoro Brigjen TNI Agus Kriswanto. (zis), Sumber Koran: Harian Pelita (30 April 2013/Selasa, Hal. 17)

Tim Khusus Dikirim Beli Apache



Semarang, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan, dalam waktu dekat tim khusus Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan TNI AD akan di­kirim untuk merealisasi­kan rencana pembelian heli serbu Apache.

"Saat ini, prosesnya ada di Kemenhan, tetapi dalam waktu dekat ada tim khusus yang akan berangkat ke ne­geri Paman SAM. Dari TNI AD tim khusus ini akan di­pimpin Wakasad dan dari Kemenhan akan dipimpin oleh Sekjen Kemenhan," ujarnya seusai memberi pengarahan kepada pasukan latihan gabungan (latgab) TNI dan Satgas TNI untuk misi perdamaian di Darfur, Sudan, (UNAMID), di Lanumad Ahmad Yani, Semarang, Sabtu (27/4).

Dikatakan, tim khusus TNI AD dan Kemenhan ini, jelasnya, akan melihat langsung beberapa pilihan sebagai pembanding untuk heli- heli yang akan datang. "Banyak pilihan, mi­salnya ada tipe Zulu yang merupakan Super Cobra spesifikasi serang/serbu yang bisa menjadi pem­banding. Heli Bell 412 yang akan dilengkapi de­ngan roket dan tentunya Blackhawk. Yang jelas ka­lau Apache, akan dilihat bulan depan. Namun kalau Blackhawk masih kita ko­ordinasikan." tambahnya.

Sementara itu, terkait Latgab Matra TNI yang akan dilaksanakan Mei nanti, Pramono mengata­kan, TNI AD akan menge­rahkan satuan helikopter terbesar yang pernah dila­kukan. "Latgab akan di­awali dengan latihan parsiil (pralatgab), mulai tanggal 1-4 Mei menda­tang di Asembagus, Kabu­paten Situbondo, Jawa Ti­mur," katanya.

Satuan helikopter TNI AD ini nantinya akan men­jadi satuan untuk mendukung serangan udara satu­an darat dalam gerak di lapangan. Selain itu juga untuk mendukung mobili­tas dan pemindahan pasuk­an secara cepat.

Sedikitnya, 10 helikop­ter jenis Bel 412, MI 17, MI 35 untuk bantuan serangan dari udara. Meski menge­rahkan armada heli terbe­sar, latihan ini tidak terkait dengan adanya ancaman terhadap keutuhan NKRI."Latgab ini merupakan upaya untuk meningkat­kan kualitas dan kemampu­an pasukan TNI. Ini meru­pakan wujud kesiapan pra­jurit TNI dan kelanjutan dari latihan-latihan sebe­lumnya," jelas Pramono.

Sementara itu, untuk pertama kalinya, TNI AD akan mengirimkan pesa­wat helikopter bersama pa­sukan untuk misi perda­maian di luar negeri. Sedi­kitnya tiga unit helikopter (heli) MI 35 V5 akan di­sertakan bersama 120 pasukan yang akan melaksa­nakan misi perdamaian di Darfur, Sudan. [142], Sumber Koran: Suara Pembaruan (29 April 2013/Senin, Hal. 14)

Tak Ada Unsur TNI di Tim Gabungan yang Sambangi 3 Rumah Susno



Senin, 29/04/2013 13:27 WIB

Jakarta - Tim gabungan menyambangi 3 kediaman Susno Duadji di Jakarta dan Depok, Minggu tengah malam hingga Senin dini hari tadi. Tim gabungan itu terdiri dari Kejaksaan dan kepolisian. Tidak ada unsur TNI. "Tidak (tidak ada TNI). Kita bersama-sama secara koordinasi melakukan kegiatan dengan pihak kepolisian," ujar Kapuspen Kejagung Setia Untung Arimuladi di kantornya, Jalan Hasanuddin, Jakarta, Senin (29/4/2013).

Setia menyatakan hal itu saat ditanya apakah aparat TNI dilibatkan dalam upaya eksekusi itu. Untung mengatakan pihaknya masih terus mencari dan mengejar mantan Kabareskrim Mabes Polri tersebut. Termasuk menelusuri info yang menyebutkan Susno masih berada di Bandung, Jawa Barat. "Kita sedang mencari, tunggu perkembangan. Kita lihat perkembangan nanti, konsentrasi saat ini adalah jaksa sebagai ekasekutor melaksankan UU," katanya.

Senin dini hari tadi tim gabungan Kejaksaan dan Polda Metro Jaya menyambangi rumah Susno yang terletak di Jalan Wijaya X No 1, Jakarta Selatan; Jalan Abuserin No 2b Cilandak, Fatmawati, Jakarta Selatan; serta rumah yang terletak di Jalan Cibodas 1, Puri Komplek Cinere, Depok. Namun keberadaan Susno masih nihil. Kejagung lalu menetapkan Susno Duadji sebagai buronan. Sumber : www.detik.com

Polisi Penembak TNI di OKU Terancam Hukuman Mati



Senin, 29 April 2013 | 12:40 WIB

TEMPO.CO, Palembang - Brigadir Wijaya, anggota Kepolisian Resor Ogan Komering Ulu (OKU) menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Palembang, Senin pagi. Wijaya merupakan tersangka pelaku penembakan terhadap Pratu Heru Oktavianus pada 27 Januari lalu di kota Baturaja, OKU, Sumatera Selatan. Peristiwa tersebut menewaskan Heru dan merupakan pemicu terjadinya aksi perusakan Mapolres OKU oleh sekitar 200 personil Yon Armed.

Jaksa mendakwa Brigadir Wijaya dengan pasal berlapis yaitu, 340,338,351 dan 359 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman hukuman mati. Dalam persidangan ini juga terungkap bahwa Brigadir Wijaya telah dengan sengaja membunuh Pratu Heru dengan menggunakan senjata organik Polri. "Terdakwa diancam dengan pasal berlapis," kata Azhari, Jaksa Penuntut Umum, Senin, 29 April 2013.

Kejadian yang berbuntut panjang itu terjadi setelah Wijaya mendengar ejekan dari Pratu Heru dari jalan raya denga teriakan “Polisi gilo” (Polisi gila).” Saat kejadian, Pelaku tengah menjalankan tugasnya sebagai polisi lalu lintas. Dalam dakwaannya, dijelaskan peristiwa terjadi sekitar pukul 23.30 WIB  di wilayah hukum Baturaja, OKU.

Dalam sidang perdana itu selain dihadiri oleh Panglima Kodam II Sriwijaya, Mayjen TNI Nugroho Wydiotomo dan Kapolda Sumsel Irjen Saud Usman Nasution, tampak pula puluhan prajurit Yon Armed 15/76 Martapura. Sidang perdana ini berjalan dibawah pengawasan ketat kepolisian.

Usai mengikuti persidangan, Pangdam II Sriwijaya Mayjen Nugroho Wydiotomo mengaku puas atas jalannya sidang. Dia menjelaskan dari persidangan awal ini mulai terlihat penyebab yang menewaskan anak buahnya itu. Menurutnya selama ini institusinya terkesan disudutkan akibat minimnya informasi yang benar.

Ditambahkannya dalam sidang perdana ini terungkap bahwa peristiwa penembakan itu bukan semata pelanggaran Lalulintas. Namun menurutnya ada unsur kesengajaan pelaku menghilangkan nyawa orang.”Tetapi kami percaya bahwa persoalan ini akan dapat diadili dengan aturan hukum yang berlaku, apalagi tadi Majelis akan menggelar sidang ini setiap hari,” kata Nugroho.