Jumat, 28 Juni 2013

BERITA TANGGAL 28 JUNI 2013/JUMAT


  1. Bumm! Belasan Mortir Ditembakkan dalam Latihan TNI AD di Bandung
  2. Kopassus dan Marinir Bantu Padamkan Kebakaran Hutan Riau
  3. TNI di Papua Rapatkan Barisan Hadapi Penjahat Bersenjata
  4. Panglima TNI Minta Komandan Wilayah Menahan Diri
  5. Panglima TNI Sesalkan Penyerangan yang Tewaskan 1 Anggota di Papua
  6. Panglima TNI:Dukungan Terhadap Kopassus Takkan Pengaruhi Hakim
  7. TNI evaluasi kegiatan di Papua
  8. 7 Penembak Anggota TNI di Papua Masih Dikejar
  9. Anggota TNI Korban Penembakan di Puncak Jaya Diterbangkan ke Jakarta
  10. Pasca Penembakan Anggota TNI, Pasokan Makanan ke Puncak Jaya Terhambat
  11. Sembilan Anggota TNI Gugur di Papua
  12. Anggota TNI Dibunuh, Peristiwa Cebongan Jangan Sampai Terulang Kembali!
  13. Parasut Tak Terbuka, Penerjun TNI Timpa Rumah Warga di Pondok Cabe
  14. Anggota TNI Kedapatan Bawa Sabu

Bumm! Belasan Mortir Ditembakkan dalam Latihan TNI AD di Bandung

Rabu, 26/06/2013 09:23 WIB

Tya Eka Yulianti - detikNews

Bandung - Sebanyak 105 anggota TNI AD dari kesatuan Infanteri yang mengikuti Rabinniscab TNI AD 2013, hari ini mengikuti eksersisi pertempuran senjata mortir dan SLT (Senjata Lawan Tank). Belasan mortir ditembakkan di lapangan Chandra Dimukha Pusdikif Pussenif, Jalan Supratman Bandung, Rabu (26/6/2013) pagi.

Peragaan eksersisi pertempuran senjata dimulai peragaan eksersisi dengan menggunakan mortir MO 81. Mortir tersebut diproduksi di Pabrik Salgat Finlandia dengan jenis Tampela. MO 81 ini diawaki oleh 5 personel, yaitu 1 Komandan Pucuk (Dancuk), 1 Tabak, 1 Taban dan 2 Tamu.

Sebelumnya, jabatan awak mortir ditunjuk terlebih dahulu. Dengan sigap, mereka memeriksa senjata untuk bersiap maju ke medan laga. Berdasarkan aba-aba komandan, mereka pun lalu menyusun formasi penyerangan.

Sesuai dengan target yang diinstruksikan, mereka pun lalu menembak. Lalu, bum! terdengar suara amunisi granat melesat dengan bentuk lintasan yang melengkung lalu kemudian menancap di lapangan. Granat yang sebenarnya akan pecah atau meledak saat jatuh di tanah.

"Granat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah granat latih A1 dummy yang terbuat dari semen. Ini hanya untuk melatih melatih awak atau pelayan pucuk supaya bisa berlatih bagaimana menembak yang sebenarnya sehingga nantinya bisa terus terlatih," ujar Jenal Abidin, Staf Litbang Pindad saat menerangkan demo tersebut. Amunisi yang digunakan merupakan produk PT Pindad (Persero).

Amunisi latihan ini berdiameter 81 mm dengan panjang 409 mm dan berat 4,630 gram.

Setelah itu anggota ditunjukkan bagaimana penggunaan SLT Latih buatan Pindad. SLT Latih tersebut terdiri dari 1 pucuk senjata SLT dan granat latih yaitu peluru hampa kaliber 5,56. Terlihat satu orang prajurit memegang pucuk di bahu kanannya, sementara satu prajurit lainnya menahan badannya. Lesatan granat menembus papan sasaran lalu menancap di tanah.

"Jarak capai maksimal SLT yaitu 100 M. Ini digunakan untuk melatih keterampilan pelayan pucuk mortir," jelasnya.

Yang terakhir, diperagakan bagaimana menembak mortir dari atas kendaraan tempur. Kali ini yang digunakan yaitu Panser Anoa yang juga produksi Pindad. Hampir sama dengan mortir di darat yang diperagakan pertama, namun kali ini mortir ditembakkan dari atas panser tersebut. Ada dua granat yang dilesatkan dari Anoa itu.

Setelah peragaan, para peserta Rabiniscab dari tiap brigade atau grup Kopassus mencoba melakukan penembakan dengan menggunakan mortir dan SLT seperti yang telah diperagakan. Mereka terlihat antusias mengikuti kegiatan ini. (tya/try)

Kopassus dan Marinir Bantu Padamkan Kebakaran Hutan Riau


Kamis, 27 Juni 2013 09:38 WIB

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI menerjunkan sekitar 1.400 personel, untuk mengatasi masalah kabut asap akibat kebakaran lahan gambut di Riau.

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono pun memerintahkan jajarannya mengerahkan pasukan ahli, untuk membantu penanganan bencana asap di Riau.

Menurutnya, jika ditambah dengan kepolisian, personel yang diturunkan mencapai 2.000 orang.

"Kami sudah kerahkan pasukan," kata Agus saat ditemui usai membuka Kejuaraan Karate Piala Panglima TNI II 2013, di Gedung Olahraga (GOR) Mabes TNI Cilangkap, Rabu (26/6/2013).

Satuan TNI yang diturunkan ke Riau, lanjutnya, terdiri dari gabungan beberapa pasukan. Komposisinya terdiri dari anggota Kopassus 400 personel, Marinir 400 personel, dan Kostrad 600 personel. Agus berharap, pascapenurunan pasukan, api bisa segera padam.

"Ditambah lagi kemarin malam sudah hujan," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, kebakaran lahan gambut di Sumatera dan Kalimantan menyebabkan kabut asap. Kabut asap sudah mengganggu Singapura dan Malaysia.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga berjanji menindak tegas perusahaan yang diduga ikut menyebabkan kebakaran dan bencana asap di Riau. Hingga kini, pemerintah masih fokus memadamkan lahan gambut yang terbakar.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Yaspen Martinus

TNI di Papua Rapatkan Barisan Hadapi Penjahat Bersenjata


Penulis : Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono
Kamis, 27 Juni 2013 | 23:18 WIB

TIMIKA, KOMPAS.com — Panglima Komando Daerah Militer XVII Cenderawasih Mayor Jenderal  Inf  Christian  Zebua  meminta  kepada  seluruh  jajaran  TNI  di  Papua         untuk merapatkan barisan menghadapi penjahat bersenjata dan pantang menyerah untuk berjuang bagi rakyat Papua.

Hal ini diungkapkan Mayjen Inf Christian dalam upacara penghormatan terakhir dan pelepasan jenazah Letda Inf I Wayan Sukarta di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis (27/6/2013) siang.

"Tingkatkan semangat kita mengabdi untuk Papua, kita harus bisa melaksanakan tugas dengan baik di Papua, lanjutkan perjuangan beliau (Letda Inf I Wayan Sukarta,) untuk bangsa dan negara. Bagi penjahat bersenjata, hadapi, lakukan sesuatu sesuai dengan hukum yang berlaku di Negara RI," ungkapnya.

Mayjen Inf Christian menyampaikan dukacita yang mendalam dengan gugurnya Letda Inf I Wayan dan mengimbau agar penjahat bersenjata harus ditangkap dan diadili sesuai dengan aturan yang berlaku.

Seusai penghormatan terakhir, jenazah Letda Inf I Wayan bersama jenazah Tono Hasanuddin diterbangkan ke kampung halaman masing-masing dengan menggunakan pesawat Lion Air JT-164. Jenazah Letda Inf I Wayan Sukarta, anggota Batalyon-32 Grup-3 Kopassus dikirim ke Jakarta untuk dikremasi, sementara jenazah Tono Hasanuddin, sopir mobil yang terbunuh dalam insiden penghadangan tersebut, dikirim ke Makassar untuk dikebumikan.

Kedua jenazah korban penyerangan di kebun anggur di Kampung Jigonikme, Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Selasa (25/6/2013) lalu, pagi tadi diterbangkan dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya, setelah sebelumnya dibawa melalui jalur darat sekitar 24 jam dari Distrik Ilu, Rabu (26/6/2013).

Seperti yang diberitakan sebelumnya, sekitar pukul 14.00 WIT, rombongan pasukan Satgas Bantu Pos Maleo Distrik Ilu dihadang dan ditembaki sekelompok orang bersenjata di sekitar kebun anggur Kampung Jigonikme, Distrik Ilu, Selasa (25/6/2013) lalu.

Dalam insiden kontak tembak dengan kelompok bersenjata tidak dikenal, Letda Inf I Wayan gugur tertembak bersama Tono Hasanuddin, sopir mobil yang mengangkut rombongan patroli. Dua anggota lainnya, yakni Pratu Suprioto dan Prada Andi, berhasil meloloskan diri. Namun saat kembali lagi bersama bantuan ke lokasi penyerangan, pelaku penyerangan sudah meninggalkan lokasi. Sebelum kabur, para pelaku merebut senjata dan membakar mobil.

Editor : Farid Assifa

Panglima TNI Minta Komandan Wilayah Menahan Diri


Rabu, 26 Juni 2013 22:02 WIB

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terkait tewasnya Pratu David Eka Arifin (22), personel Korem 101/1 Antasari, di Diskotek Grand, Banjarmasin, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengaku sudah memerintahkan komandan tertinggi untuk menahan diri.

"Antisipasinya, komandan kewilayahan sudah diintruksikan untuk menahan diri dan menunggu proses hukum," tegas Laksamana Agus Suhartono saat ditemui usai membuka Kejuaraan Karate Piala Panglima TNI II tahun 2013, di Gedung Olahraga (GOR) Mabes TNI Cilangkap, Rabu (26/6/2013).

Lebih lanjut saat disinggung perihal adanya larangan bagi prajurit untuk pergi ke diskotek dan tempat hiburan lainnya, Panglima TNI pun mengatakan sudah memiliki aturan yang tegas.
"Tinggal penegakan hukumnya saja yang perlu ditingkatkan," lanjutnya.

Ditempat yang sama Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul tak mau berkomentar banyak soal kematian David yang ditemukan tewas di tengah keramaian orang yang sedang ‘berdugem ria’.

"Yang pasti sudah ada imbauan dari Pangima TNI kepada para kepala staf angkatan, dan jajaran dibawah supaya tidak melakukan arogansi. Semuanya sesuai dengan peraturan ukum yg berlaku kita serakan kepada aturan hukum yang berlaku. tegas!" Kata Iskandar.

Iskandar menuturkan, pihaknya tak menutupi perihal prajurit yang masih saja gemar main di tempat hiburan seperti diskotek. Namun kembali, peran komandan pada setiap wilayah menurutnya sangat penting.

"Dalam telegram Panglima TNI jelas, kita ngga boleh main ke diskotek. Ngga boleh membekingi orang tertentu atau ormas dan sebagainya. Kadang-kadang memang masih ada yang begitu, tentunya mari kita hukum sesuai aturan. Tentunya peran kewilayahan itu, komandan-komandan satuan harus menjaga ketertibnan dari anggotanya masing-masing," jelasnya.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Willy Widianto

Panglima TNI Sesalkan Penyerangan yang Tewaskan 1 Anggota di Papua


Rabu, 26/06/2013 21:55 WIB 
Edward Febriyatri Kusuma - detikNews

Jakarta - Panglima TNI Agus Suhartono menyesalkan penyerangan kelompok bersenjata yang menewaskan 1 anggota TNI di Distrik Jigonikme, Puncak Jaya, Papua.

"Saya prihatin kita kehilangan satu anggota TNI," kata Agus di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (26/6/2013).
  
Agus menyesalkan peristiwa ini karena pemerintah telah melakukan pendekatan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua.

"Tapi mereka tetap melakukan kekerasan, itu yang perlu digarisbawahi. Kita sudah mendorong mereka untuk membangun Papua dengan pendekatan kesejahteraan," imbuhnya.

Dua orang yang tewas akibat ditembak kelompok bersenjata yakni anggota Yon 753 Letda I Wayan Sukarta dan seorang sopir bernama Tono. Keduanya bersama dua anggota TNI lain dalam perjalanan pulang dari kunjungan ke Kamp Jigonikme Distrik. (fdn/fdn)

Panglima TNI: Dukungan Terhadap Kopassus Takkan Pengaruhi Hakim
Kamis, 27 Juni 2013 09:29 WIB

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 12 anggota Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan, Kartasura yang menjadi terdakwa dalam kasus penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, banyak mendapat dukungan.

Menanggapi itu, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono yakin dukungan tidak akan memengaruhi keputusan majelis hakim.

"Hakim punya kewenanangannya. Hakim punya kemampuan, hakim punya integritas. Mudah-mudahan mereka bisa melaksanakan tugas sebaik-baiknya," kata Agus saat ditemui usai membuka Kejuaraan Karate Piala Panglima TNI II 2013, di Gedung Olahraga (GOR) Mabes TNI Cilangkap, Rabu (26/6/2013).

Agus mengaku terus memantau proses persidangan yang terjadi. Pihaknya pun telah mengevaluasi keamanan persidangan.

"Saya sudah minta agar ditingkatkan, sehingga diharapkan sidang berjalan lebih tertib lagi," tuturnya.

Namun, Agus enggan mengomentari jalannya persidangan di Pengadilan Militer II/11 Yogyakarta.

"Proses hukum diikuti saja. Kemarin oditur sudah memberikan penjelasan, dan saat ini majelis sedang mendengarkan pembelaan dari terdakwa," ujarnya.

12 prajurit kopassus didakwa melakukan pembunuhan bersama-sama atau melakukan penganiayaan, hingga menyebabkan kematian.

Dalam dakwaan, oditur juga menyebut beberapa barang bukti, di antaranya mobil Avanza, tiga buah senjata AK-57, dua magasin AK-47, dan dua replika senjata api.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Yaspen Martinus

TNI evaluasi kegiatan di Papua


WEDNESDAY, 26 JUNE 2013 21:34                                            

JAKARTA -  Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, menegaskan, tak ada penambahan pasukan di Papua terkait penembakan seorang prajurit dan satu warga sipil oleh separatis Papua di Distrik Illu, Kabupaten Puncak Jaya, Papua pada Selasa (25/6).

"Tidak akan ada penambahan pasukan. Saat ini masih tertib sipil dan mengedepankan kepolisian untuk pengamanan," kata Panglima TNI, hari ini.

Saat ini, lanjut dia, pelaku penembakan yang menewaskan  Komandan Pos Satuan Tugas Bantuan Distrik Illu Letnan Dua Infanteri I Wayan Sukarta dan seorang warga sipil bernama Tomo itu sedang dikejar bersama-sama dengan kepolisian.

"Penjagaan di Papua diserahkan kepada pasukan yang berada di sana," kata Agus.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima sempat menyatakan keprihatinannya. Untuk yang kesekian kali, kelompok Papua tidak bertanggung jawab lakukan kekerasan, baik kepada masyarakat sipil maupun petugas.

"Saya prihatin. Kami kehilangan satu orang anggota TNI. Ini menunjukkan bahwa kita sudah berupaya mendekati mereka dengan pendekatan kesejahteraan, tapi mereka tetap melakukan kekerasan. Itu yang perlu digarisbawahi," ucap Agus.

Menurut Agus Suhartono, untuk mengantisipasi terjadinya kasus serupa,maka  TNI akan lakukan evaluasi seluruh kegiatan prajurit yang ada di Papua.

"Kita akan evaluasi kegiatan disana," ucap Panglima TNI.

Letda I Wayan Sukarta mendapat luka tembak di bagian kepala, tulang kering kaki kanan, luka bacok bahu kanan dan paha. Sedangkan Tomo mendapat luka bacok di kepala dan punggung.

Pelaku penembakan mengambil senjata jenis FN dari Sukarta. Sedangkan mobil Ford DS 8832 KA yang disopiri Tono dibakar di lokasi. (dat16/antara)

7 Penembak Anggota TNI di Papua Masih Dikejar


Oleh: Ajat M Fajar
Rabu, 26 Juni 2013 | 20:00 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Pihak kepolisian sedang menyelidiki kasus penembakan mobil anggota TNI saat berpatroli pada Selasa 25 Juni 2013. Polres Puncak Jaya mengejar tujuh pelaku penembakan itu.

"Kasusnya ditangani Polres Puncak Jaya dan pelakunya masih dikejar," ujar Kepala Bagian Penerangan Satuan Divisi Humas Mabes Polri Kombes Rana S Permana di Mabes Polri, Rabu (26/6/2013).

Belum ada kesimpulan soal kelompok bersenjata yang melakukan penyerangan tersebut. "Kami belum tahu, kan masih penyelidikan," tegasnya.

Sebelumnya, insiden penembakan oleh kelompok tak dikenal kembali terjadi pada Selasa 25 Juni 2013 di Puncak Jaya, Papua. Atas insiden ini satu orang anggota TNI Letda I Wayan Sukarta, anggota Yonif 753 AVT Nabire dan satu lagi sopir mobil warga sipil meninggal atas insiden tesebut.

Sebelum kejadian, tim dari TNI yang berjumlah tiga orang dan satu supir serta satu kernet melakukan patroli ke wilayah Kabupaten Puncak Jaya karena ada laporan soal kelompok bersenjata yang berada di wilayah tersebut. Namun setelah datang ke lokasi, tim TNI tidak menemukan adanya aktivitas dari kelompok bersenjatan tersebut.

"Tim dari TNI melakukan pemantauan menggunakan Ford Ranger setelah itu kembali lagi ke pos distrik," ujar Rana.

Ketika tim hendak kembali ke pos mereka sekitar pukul 13.30 Wita, di tengah jalan mobil yang ditumpangi lima orang ini dihadang oleh tujuh orang bersenjata lengkap laras panjang.

Setelah dihadang, ketujuh orang bersenjata ini langsung menyerang dengan tembakan tanpa ada percapakan apapun. [rok]

Anggota TNI Korban Penembakan di Puncak Jaya Diterbangkan ke Jakarta


Kamis, 27/06/2013 11:56 WIB
Wilpret Siagian - detikNews

Jayapura - Jenazah anggota Yonif 753 korban penembakan, Letda Inf I Wayan Sukarta, diberangkatkan dari Jayapura. Jenazah Komandan Pos Satgas Bantu Ilu Puncak Jaya Papua itu dilepas Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua.

Dalam amanatnya, Christian meminta semua prajurit tetap berjuang memberantas kelompok-kelompok separatis yang mengacaukan keamanan wilayah Indonesia. "Jangan pernah mundur selangkah pun," katanya di Bandara Sentani Jayapura, Kamis (27/6/2013)

"Selamat jalan," imbuhnya di hadapan 1 peleton dari Yonif 751.

Jenazah Letda Wayan diberangkatkan menuju Jakarta dengan pesawat Lion Air sekitar pukul 11.55 WIT. Kemudian jenazah akan dibawa ke Tabanan Bali, kampung asal korban.

Satu jenazah lainnya, Tono, diberangkatkan ke Makassar. Tono adalah warga sipil yang berada satu mobil dengan Letda Wayan. Keduanya ditembak kelompok tak dikenal di Jigonikme, Distrik Ilu, Selasa (25/6). Senjata Sig Sauer milik Wayan dibawa kabur.  (try/try)

Pasca Penembakan Anggota TNI, Pasokan Makanan ke Puncak Jaya Terhambat


Kamis, 27/06/2013 04:14 WIB
Wilpret Siagian - detikNews

Jakarta - Pasca penyerangan OPM terhadap anggota TNI di Illu, Puncak Jaya, pasokan bahan makanan tersendat.

Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Papua Kombes (Pol) I Gede Sumerta Jaya. Padahal jalur yang jadi lokasi penembakan merupakan satu-satunya jalur darat ke Puncak Jaya yang biasa dilalui untuk mengantar pasokan bahan makanan.

"Kejadian ini akan mengakibatkan pembangunan akan terhambat dan kebutuhan masyarakat akan sulit dan perekenomian akan macet dan merugikan masyarakat karena harga-harga akan mahal," kata Sumerta, Rabu (26/6/2013).

Hingga saat ini polisi belum melakukan olah tempat kejadian perkara. Sebab perjalanan ke Illu memakan waktu lama

"Harus ke Bandara Illu dulu, baru dari bandara naik mobil ke arah Kabupaten Ttolikara, karena jalannya belum memungkinkan untuk ditempuh dari Puncak Jaya ke TKP. Namun untuk saat ini anggota yang ada disana hanya akan melakukan antisipasi saja,” ujarnya.

Menurut dia, Polda akan membentuk tim investigasi untuk mengungkap dan menangkap pelakunya. "Ya motif sementara hanya itu, mengganggu dan menyengsarakan masyarakat. Nanti kalau tim investigasi sudah mulai bekerja, pasti kita akan bisa tau secara detail," katanya. (fdn/fdn)

Sembilan Anggota TNI Gugur di Papua

Created on Thursday, 27 June 2013 12:06 Published Date

Jayapura, GATRAnews - Sebanyak sembilan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) gugur di Papua. Menurut Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kol Inf Jansen Simanjuntak, kesembilan anggota TNI itu gugur dalam menjalankan tugas di bumi cendrawasih itu.

Menurut Simanjuntak, para anggota TNI itu tewas ditembak kelompok sipil bersenjata (KSB) di pedalaman Papua. "Mereka gugur saat menjalankan tugas di berbagai lokasi berbeda," ujar Simanjuntak kepada Antara.

Menurutnya, walaupun banyak anggota TNI yang tewas akibat ditembak KSB namun Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua tetap pada komitmennya untuk mengajak saudara-saudara kita di Papua itu untuk turun dan kembali ke kampung halaman mereka.

"Mari kita bersama-sama membangun Papua, sehingga dapat mengejar ketertingalan dengan daerah lainnya," tambahnya.

Sembilan anggota TNI itu ditembak KSB di tiga lokasi berbeda, yakni di Sinak tujuh orang, Tingginambut, dan Jigonekme masing masing satu anggota TNI. (TMA)

Anggota TNI Dibunuh, Peristiwa Cebongan Jangan Sampai Terulang Kembali!


Kamis, 27 Juni 2013 08:26
Muammar – kabarcepat.com

Banjarmasin - Peristiwa pembunuhan sadis di Lapas kelas IIB cebongan, sleman Yogyakarta diharapkan tidak terjadi di daerah lain, termasuk di Kalimantan selatan, Banjarmasin.

Demikian harapan Ketua DPRD Kalimantan Selatan Kolonel Inf (Purn) Nasib Alamsyah pada Rabu (26/06/2013) sehubungan dengan meninggalnya David Eka Arifin, seorang anggota TNI-AD berpangkat Prajurit Satu (Pratu) yang tewas di diskotik.

Diketahui meninggalnya Pratu David, anggota Batalyon 621 Manuntung yang baru sekitar enam bulan di-BKO-kan di Korem 101/Antasari itu, diduga karena perkelahian dengan warga sipil di Grand Discotic, Jalan Pangeran Antasari Banjarmasin, dini hari Selasa (25/06/2013).

Karenanya, Ketua DPRD Kalsel yang pensiunan perwira menengah TNI-AD tersebut, menyarankan, Komandan Korem 101/Ant dan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) setempat lebih meningkatkan koordinasi dalam menyikapi atau menangani kejadian di diskotik itu.

"Korem 101/Ant diharapkan mem-back up Polda Kalsel dalam mengungkap dan mengusut tuntas atas meninggal dunianya Pratu David. Back up dari Korem 101 Ant itu termasuk terhadap pelaku manakala tertangkap," ujar keluaran Akademi Militer Nasional tahun 1973 tersebut.

Keluaran AMN 1973 atau seangkatan Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden RI) itu, mengingatkan, anggota TNI, baik dari Angkatan Darat (AD) maupun Angkatan Udara (AU) dan Angkatan Laut (AL) agar jangan masuk Tempat Hiburan Malam (THM), seperti diskotik.

"Karena sepengetahuan saya, larangan bagi anggota TNI masuk THM, berubah. Terkecuali anggota tersebut melaksanakan tugas, yang disertai surat perintah tugas," ujar mantan Komandan Korem Bone, Sulawesi Selatan itu.

Ia mengapresiasi, kalau Detasmen Polisi Militir (Den POM) masing-masing angkatan melakukan razia gabungan secara rutin ke tempat-tempat THM, guna penegakan disiplin anggota TNI.

Begitu pula dari kepolisian agar meningkatkan razia terhadap anggotanya yang berada di THM atau tempat terlarang lain, guna pencitraan yang lebih baik lagi.

"Saya berharap peristiwa meninggalnya Pratu David bisa segera terungkap, dan penanganannya secara profesional, sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, sehingga tidak menimbulkan permasalahan baru," demikian Nasib Alamsyah.

Menurut informasi, meninggalnya anggota TNI-AD itu diduga karena tusukan pisau belati oleh warga sipil yang sama-sama berada di THM dan terjadinya pertengkaran diperkirakan karena pengaruh minuman keras.

Peristiwa berdarah di Grand Diskotik itu dalam penanganan, dan pelaku penusukan sedang dalam pencarian pihak berwajib di provinsi yang terdiri 13 kabupaten/kota tersebut. (mar/mar)

Parasut Tak Terbuka, Penerjun TNI Timpa Rumah Warga di Pondok Cabe


Kamis, 27 Juni 2013 | 14:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tiga penerjun payung gagal mendarat saat melakukan latihan di Lapangan Terbang Pondok Cabe, Ciputat, Kamis (27/6/2013). Mereka mendarat di rumah warga karena parasut yang dipakai tidak terbuka.

Hal ini membuat gempar warga sekitar. Mereka berbondong-bondong melihat lokasi kejadian.

"Saya melihat payung tiga tentara itu tidak mengembang secara sempurna. Dua orang dari mereka jatuh di atap perumahan penduduk, dan seorang lainnya jatuh di atas sebuah pabrik jamu," ujar Indra, salah seorang warga yang menyaksikan jatuhnya penerjun TNI.

Kemudian, sejumlah prajurit TNI berkeliling menggunakan sepeda motor mencari lokasi jatuhnya penerjun di sekitar Pangkalan Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Mereka bertanya kepada warga di mana lokasi penerjun yang jatuh.

"Mereka cari penerjun yang jatuh. Ada di atap gedung ini," kata Indra.

Menurut Indra, dari puluhan prajurit TNI yang terjun tampak beberapa tak terbuka parasutnya. Mereka jatuh menghantam atap rumah warga.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui nasib penerjun yang jatuh dengan parasut tak terbuka itu.

Editor : Ana Shofiana Syatiri

Anggota TNI Kedapatan Bawa Sabu


Laporan: Sulaiman Siregar
Kamis, 27 Juni 2013 | 15:13 WIB

Metrotvnews.com, Padangsidempuan: Polisi memergoki anggota TNI beserta seorang kurir membawa paket sabu di Padangsidempuan, Sumatra Utara. Polisi pun menggelandang keduanya ke mapolres setempat.

Satuan Narkoba Polres Padangisdempuan menyergap Pratu Wikana Dalimunthe dan Pardaeman Harahap di Jalan SM Raja, Kamis (27/6). Polisi mendapati barang bukti berupa paket sabu-sabu seberat 15 gram, timbangan, dan alat komunikasi.

Pardaeman mengaku bukan sebagai pemilik sabu. Ia hanya disuruh untuk mengambilnya di sebuah jasa pengiriman paket. Namun demikian polisi terus mendalami kasus tersebut. (Sulaiman Siregar)

Editor: Laela Badriyah

Kamis, 27 Juni 2013

BERITA TANGGAL 27 JUNI 2013/KAMIS


  1. Rakornis Intel TNI AD di Kodam Jaya
  2. Kodam V/Brawijaya Adakan Sosialisasi Tentang Veteran RI
  3. SIDANG KASUS CEBONGAN_Alasan Tak Mendasar, Oditur Militer Tolak Eksepsi
  4. TNI Masih Kekurangan Dokter
  5. Indonesia Diajak Kerjasama Hadapi Ancaman Nuklir
  6. Indonesia Bentuk Intelijen Geospasial
  7. PAPUA BERGEJOLAK_Tak Ada Penambahan Pasukan TNI
  8. 1.200 Personel TNI AD Diterjunkan Atasi Kebakaran di Riau
  9. TNI Akan Gelar Bakti Skala Besar
  10. Anggota TNI dan Polri di Kalteng Diminta Bantu Cegah Kebakaran Lahan
  11. 40 Tank Marder Jerman Akan Segera Perkuat TNI AD
  12. Terdakwa Kasus Cebongan Panen Dukungan, Ini Kata Panglima TNI
  13. Karate Piala Panglima TNI_Mabes TNI Gelar Kejuaraan Karate
  14. Gandeng Polisi, TNI Buru Pelaku Penembakan di Papua
  15. Mantan Kopassus Tewas Ditembak, Papua Masih Membara
  16. Pelaku Penghadangan Kopassus di Puncak Jaya Tujuh Orang
  17. Imparsial: Usut Tuntas Penembakan di Puncak Jaya
  18. Dukung Penyerang Cebongan, OC Kaligis Dikecam
  19. Anggota TNI Tewas di Diskotek
  20. Anggotanya Tewas di Diskotek, Panglima TNI Instruksikan Tahan Diri

Rakornis Intel TNI AD di Kodam Jaya


Jakarta,   Jenderal TNI Moeldoko yang baru beberapa minggu menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Da­rat (Kasad) mengunjungi Mako­dam Jaya yang diterima langsung oleh Panglima Kodam Jaya/Jayakarta Mayor Jenderal TNI E. Hudawi Lubis, di Makodam Jaya, Jalan Mayjen Sutoyo No 5 Cililitan, Jakarta Timur, Rabu (26/6).

Kunjungan Jenderal TNI Moeldoko yang pernah menja­bat sebagai Kepala Staf Kodam Jaya (Kasdam Jaya) tersebut dalam rangka meninjau pelak­sanaan "Rakornis Intel/Pam 1 TNI AD" yang dilaksanakan di aula Sudirman Makodam Jaya selama dua hari dan diikuti oleh seluruh aparat Intelijen jajaran TNI AD.

Rakornis intel dilaksanakan untuk mencari solusi masalah, melaksanakan program penye­lenggaraan bidang intel/pam dan menyamakan visi, misi dan per­sepsi masalah aktual.

Kasad menekankan agar se­luruh Aparat Intelijen harus me­miliki kemampuan memprediksi dan mengantisipasi melalui anali­sa serta berikan data yang aktu­al, valid, dan dapat dipertanggung jawabkan.

Hadir dalam kegiatan ini Pangkostrad Letnan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Danjen Kopassus, Asops Kasad, Aspam Kasad, Danpusintelad, serta se­genap para pejabat Jajaran TNI AD. (ay), Sumber Koran: Harian Pelita (27 Juni 2013/Kamis, Hal. 16)

Kodam V/Brawijaya Adakan Sosialisasi Tentang Veteran RI


Surabaya,   Kepala Staf Kodam V/Brawi­jaya (Kasdam V/Brawijaya) Brigjen TNI Amrid Salas Kembaren membuka Sosialisasi UU RI No 15 tahun 2012 tentang Veteran RI dengan peserta seki­tar 150 orang, di Aula Kodam V/Brawijaya, Surabaya, Selasa (25/6).

Tim sosialisasi dipimpin oleh Brigjen TNI Rukmana dari Ditjen Pothan Kemhan RI. Hadir dalam acara tersebut Aspers Kasdam V/Brawijaya, Aslog Kasdam V/Brawijaya, Kainfolahta, Kababinminvet, perwakilan TNI AL, TNI AU, Polri, LVRI, Bakesbangpol Jatim, Pemprov Jatim, dan jajaran Babinminvetcaddam V/ Brawijaya.

Dalam amanat Pangdam V/ Brawijaya yang di bacakan oleh Kasdam V/Brawijaya menyam­paikan bahwa UU RI No 15 Ta­hun 2012 tentang Veteran yang baru disahkan Presiden RI pada tanggal 5 Oktober 2012, adalah momentum berharga bagi bangsa Indonesia untuk menghargai dan menghormati jasa-jasa dan pengorbanan para Veteran RI dalam mengabdi pada neg­ara dan bangsa Indonesia dengan jiwa persatuan dan kesat­uan serta semangat rela berkorban tanpa pamrih. Dengan ada­nya UU Veteran akan berman­faat untuk meningkatkan kese­jahteraan bagi para Veteran dan Pensiunan TNI yang telah mem­bela negara.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya. Untuk menghormati dan menghargai­nya Pemerintah dan DPR RI telah mengesahkan UU RI No 15 tahun 2012 tentang Veteran. UU ini mengakomodir aspirasi dan kepentingan Veteran, yang sebentar lagi akan disosialisasi­kan oleh tim dari Ditjen Pothan Kemhan RI.

Pada acara ini pula diserah­kan Skep Tunjangan Veteran dan Skep Dana Kehormatan ke­pada tiga orang perwakilan Ve­teran yaitu kepada Bambang Sugiarto, H Sutrisno, dan Bejan. (zis), Sumber Koran: Harian Pelita (27 Juni 2013/Kamis, Hal. 17)

SIDANG KASUS CEBONGAN_Alasan Tak Mendasar, Oditur Militer Tolak Eksepsi


YOGYAKARTA,   Oditur Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta meminta majelis ha­kim menolak eksepsi yang diajukan tim penasihat hukum 12 terdakwa kasus penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Cebongan, Sleman. Oditur menilai alasan dan dasar eksepsi itu tidak mendasar.

"Alasan yang dijadikan kebe­ratan penasihat hukum tidak mendasar sehingga permohonan tim penasihat hukum harus dito­lak. Kami mohon majelis hakim menerima surat dakwaan dan ke­mudian sidang dilanjutkan," kata tim oditur militer yang dipimpin Letnan Kolonel (Sus) Budiharto, Rabu (26/6), saat menyampaikan nota keberatan atau eksepsi.

Dalam persidangan sebelum­nya, penasihat hukum menilai dakwaan oditur kabur karena ti­dak menguraikan unsur dan rencana pembunuhan terlebih dulu. Menanggapi hal ini, oditur men­jelaskan bahwa unsur dan renca­na pembunuhan sudah terurai dalam dakwaan. Selain itu, unsur dan rencana sudah masuk dalam pokok materi yang nantinya akan dibuktikan dalam persidangan.

Dengan berbagai pertimbang­an, tim oditur militer memohon kepada majelis hakim yang di­pimpin Letnan Kolonel (Letkol) Chk Joko Sasmito agar eksepsi penasihat hukum ditolak dan su­rat dakwaan diterima sehingga sidang bisa dilanjutkan.

Majelis hakim pun berembuk dan memutuskan bahwa putusan sela terkait eksepsi ataupun tang­gapan eksepsi akan dilakukan Jumat mendatang. "Sidang akan dilakukan sesuai asas peradilan yang cepat, sederhana, dan mu­rah," kata Joko.

Dalam sidang berkas kedua, oditur militer juga menolak ek­sepsi tim penasihat hukum dan menyebutkan nota keberatan yang disampaikan penasihat hu­kum sudah masuk dalam pokok materi yang nantinya akan dibuktikan di persidangan. Dalam sidang hadir lima terdakwa, yaitu Sertu Tri Juwanto, Sertu Anjar Rahmanto, Sertu Martinus Roberto Paulus Banani, Sertu Suprapto, dan Sertu Herman Siswoyo.

Menurut Budiharto, sebagian eksepsi itu tidak perlu ditanggapi karena sudah melangkah terlalu jauh hingga menyentuh pokok materi perkara. "Kami tidak per­lu menanggapi sebagian eksepsi yang menyentuh pokok materi perkara," ujarnya.

Seperti tanggapan eksepsi dua sidang sebelumnya, oditur juga menilai eksepsi penasihat hukum tidak tepat dalam sidang berkas ketiga dengan terdakwa Serda Ikhmawan Suprapto. Ikhmawan adalah pengendara salah satu mobil yang dipakai para terdak­wa. "Kami sudah menyusun urai­an perbuatan terdakwa secara materiil dan tidak perlu menya­takannya unsur per unsur," ka­tanya.

Dalam sidang berkas keempat dengan terdakwa Serma Rokhmadi, Serma M Zaenuri, dan Serka Sutar, anggota tim oditur, Let­kol Estiningsih, juga menyatakah hal serupa. Menurut dia, penasi­hat hukum terlalu jauh dengan meminta kejelasan tentang apa yang semestinya dilakukan ter­dakwa saat penyerangan.

Ketua majelis hakim dalam si­dang berkas keempat, Letkol Chk Faridah Faisal, mengatakan, ma­jelis hakim akan memberikan pu­tusan sela pada Jumat menda­tang. (ABK/EGI), Sumber Koran: Kompas (27 Juni 2013/Kamis, Hal. 05)

TNI Masih Kekurangan Dokter


NGAMPRAH,   Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih kekurangan tenaga profesi yang berkeahlian khusus seperti dokter dan psikolog. Oleh sebab itu, perekrutan melalui penjaringan terhadap mahasiswa yang studi ilmunya spesifik menjadi kegiatan rutin yang diadakan tiap tahunnya.

Asisten Personel Panglima TNI Marsekal Muda Bambang Wahyudi, pada kunjungan me­lihat pembekalan mahasiswa untuk Perwira Prajurit Karir (PaPK) TNI, Rabu (26/6/2013) mengatakan, penjaringan terse­but dilakukan melalui program beasiswa terlebih dahulu. Pro­gram tersebut bernama Maha­siswa Beasiswa (Mabea) TNI.

Pihaknya setiap tahun mem­berikan beasiswa bagi maha­siswa dari berbagai universitas di Indonesia melalui program tersebut. Bagi peserta Mabea TNI akan mendapatkan uang saku Rp 750.000 per bulan.

Menurut Bambang, maha­siswa yang ditarik dalam prog­ram Mabea TNI merupakan mahasiswa yang berlatarbelakang pendidikan spesifik, ber­latar belakang pendidikan ek­sakta seperti dokter atau psi­kolog. Pada tahun ini, latar be­lakang peserta Mabea terbesar adalah dari ilmu kedokteran.

Tahun ini pihaknya memang membutuhkan tenaga dokter. Terutama untuk ditempatkan di daerah-daerah perbatasan. Pasalnya, di kawasan tersebut masih kurang tenaga dokter dari TNI. Apalagi, di pos-pos penjagaannya. Pihaknya berharap tahun ini bisa menempatkan 25 perwira berkeahlian kedokteran di perbatasan.

Bagi mahasiswa yang me­ngikuti program Mabea TNI, setelah lulus kuliah akan me­ngikuti pelatihan terpusat seba­gai persiapan untuk penerimaan PaPK TNI. Persiapan tersebut diselenggarakan di Pusdik Ajen Kodildat TNI AD Lembang, Bandung Barat.

"Nantinya mereka akan di­berikan pembekalan tentang or­ganisasi TNI, kemudian penja­gaan kesehatan, kesamaptaan jasmani, untuk menghadapi se­leksi tingkat pusat calon Pa PK TNI yang akan diselenggarakan sekitar September," ujarnya.

Pada tahun ini, terdapat 32 mahasiswa yang mengikuti pro­gram Mabea TNI. Mereka be­rasal dari Universitas Trisakti Jakarta, Universitas Gajah Ma­da, Universitas Padjadjaran, Universitas Diponegoro, dan Universitas Hassanudin.

Mereka berasal dari berbagai fakultas dan jurusan. Mereka ju­ga tersebar di tiga angkatan, yakni TNI AD sebanyak 15 orang, TNI AU sebanyak 9 orang, dan TNI AL sebanyak 8 orang. (A-204), Sumber Koran: Pikiran Rakyat (27 Juni 2013/Kamis, Hal. 05)

Indonesia Diajak Kerjasama Hadapi Ancaman Nuklir


Jakarta,   Departemen Pertahanan Amerika Serikat melalui The Defense Threat Reduction Agency (DTRA) menawarkan peningkatan kerjasama pertahanan kepada Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dalam bidang peningkatan kemampuan menghadapi ancaman Kimia, Biologi, Nuklir dan Bahan Peledak.

Tawaran kerjasama tersebut disampaikan Chief of US DTRA-Asia Pasific Gary Finchumend saat diterima dan memberi­kan paparan kepada Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Ke­amanan Mayjen TNI Hartind Asrin selaku Ketua Desk of Chem­ical, Biological, Radiological, Nuclear and Explosives (CBRN-E), Rabu (26/6) di kantor Kemhan RI, Jakarta. Hadir pada acara tersebut sejumlah Ketua Sub Desk CBRN-E dan beberapa pe­jabat dari Mabes TNI dan Mabes Angkatan.

The Defense Threat Reduction Agency (DTRA) sebuah badan resmi di bawah Depatemen Per­tahanan AS yang memberikan dukungan dalam melawan an­caman senjata pemusnah ma­sal. Sedangkan Desk CBRN-E adalah Tim Kerja yang belum lama dibentuk oleh Kemhan RI untuk menghadapi ancaman kimia, radiologi, nuklir dan bahan peledak lainnya.

Ketua Desk CBRN-E Mayjen TNI Hartind Asrin CBRN-E men­gatakan, pihak Kemhan RI dan TNI menyambut baik tawaran tersebut yang menurutnya dapat berguna bagi peningkatan capacity building para perwira TNI dalam menghadapi ancaman Kimia, Biologi, Nuklir dan Bahan Peledak yang telah berkembang pesat dan menjadi ancaman bagi dunia internasional.

"Ancaman - ancaman CBRNE menjadi trend ancaman seka­rang dan kedepan, Kemhan menyambut baik tawaran kerjasa­ma ini yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan per­sonel di jajaran Kemhan dan TNI," jelasnya.

Lebih lanjut Mayjen TNI Har­tind Asrin menjelaskan bahwa tawaran kerjasama tersebut an­tara lain dalam bentuk penye­lenggaraan workshop dan pela­tihan-pelatihan. Pelatihan akan mengakomodir terkait bagaima­na menyikapi dan mengatasi berbagai ancaman-ancaman kimia, biologi, radiologi dan nuklir. (zis), Sumber Koran: Harian Pelita (27 Juni 2013/Kamis, Hal. 17)

Indonesia Bentuk Intelijen Geospasial


JAKARTA — Badan Informasi Geospasial (BIG), TNI AL, TNI AU, TNI AD, Polri, dan Basarnas sepakat membentuk lembaga intelijen geo­spasial yang terintegrasi. Ini dalam rangka mendukung pertahanan ke­amanan negara.

Kepala BIG Dr Asep Karsidi mengatakan informasi geospasial sifatnya terbuka bagi publik. "Tapi sebenarnya, tak semua informasi keruangan itu boleh diketahui pub­lik. Ada banyak hal yang seharusnya menjadi rahasia negara," katanya di sela Rapat Koordinasi Intelijen Geospasial di Jakarta, Rabu (26/6).

Ia mencontohkan, Singapura yang memiliki informasi geospasial (peta) lengkap bagi publik, namun informasi tentang lokasi-lokasi stra­tegis tidak bisa diakses. Misalnya, lapangan udara militer yang tidak bisa muncul di peta Singapura, de­mikian pula negara-negara lain.

Di sisi lain, lanjut dia, informa­si geospasial yang bersifat strategis perlu ditingkatkan untuk kepentingan pertahanan keamanan nega­ra. BIG sebagai penyedia informasi geospasial dasar (IGD) perlu melaku­kan sinkronisasi dengan institusi strategis negara yang menyediakan informasi geospasial tematik bersifat intelijen.

Pemutakhiran sistem melalui pengadaan citra terbaru dan penam­bahan informasi geospasial berskala besar, kata dia, akan menghasilkan informasi geospasial yang lebih lengkap dan andal dalam mendukung aplikasi Intelijen Geospasial (Geospatial Intelligence/Geoint) bagi per­tahanan keamanan.

Menurut dia, karena Indonesia sangat luas, sudah selayaknya Geoint segera dimulai di Indonesia. Ini ada­lah gabungan antara komponen citra, identifikasi citra, dan informasi geospasial yang diolah dan dianalisis untuk pengambilan keputusan.

Kepala Badan Intelijen Keaman­an (Kabaintelkam) Komjen Pol Suparni Parto mengatakan informa­si geospasial sangat penting dalam pengambilan kebijakan dan seba­gai penunjang dalam setiap ope­rasi kepolisian. Informasi geos­pasial menentukan ketepatan atau akurasi dalam bertindak, mem­permudah petugas beroperasi di lapangan, misalnya dalam kasus penyelundupan manusia, narkoba, atau terorisme, sekaligus meminimalisasi anggaran. "Jangan sampai kami menembak lalat dengan me­riam," katanya.

Informasi geospasial, ujarnya, juga dipakai untuk melindungi hu­kum, seperti dalam sengketa tanah. Jika tanpa informasi geospasial, batas-batas keruangan yang meru­pakan hak dari masing-masing pihak tidak bisa terlihat.

Deputi V Bidang Teknologi Ba­dan Intelijen Negara (BIN) Adiari mengatakan, saat ini teknologi infor­masi geospasial untuk kepentingan operasi intelijen di BIN sudah cang­gih. Teknologi itu dioperasikan oleh anak-anak muda bangsa Indonesia. (antara, ed: burhanuddin belia), Sumber Koran: Republika (27 Juni 2013/Kamis, Hal. 02)

PAPUA BERGEJOLAK_Tak Ada Penambahan Pasukan TNI


JAKARTA,   Panglima TNI LaksanTana TNI Agus Suhartono, menegaskan, tak ada penambahan pasukan di Papua terkait penembakan seorang prajurit dan seorang war­ga sipil oleh separatis Papua di Distrik Ulu, Kabupaten Puncak Jaya, Papua pada Selasa (25/6). "Tidak akan ada penambah­an pasukan. Saat ini masih tertib sipil dan mengedepankan kepolisian untuk pengamanan," kata Panglima TNI usai menghadiri pembukaan Kejuaraan II Karate Piala Panglima 2013, di Mabes TNI, Jakarta, Rabu (26/6).

Saat ini, lanjut dia, pelaku penembakan yang menewas­kan Komandan Pos Satuan Tugas Bantuan Distrik Ulu Letnan Dua Infanteri I Wayan Sukarta dan seorang warga sipil berna­ma Tomo itu sedang dikejar bersama-sama dengan kepolisian. "Penjagaan di Papua diserahkan kepada pasukan yang bera­da di sana," kata Agus.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima sempat menyata­kan keprihatinannya. Untuk yang kesekian kali, kelompok Papua tidak bertanggungjawab lakukan kekerasan, baik ke­pada masyarakat sipil maupun petugas. "Saya prihatin. Kami kehilangan satu orang anggota TNI. Ini menunjukan bahwa kita sudah berupaya mendekati mereka dengan pendekatan kesejahteraan, tapi mereka tetap melakukan kekerasan. Itu yang perlu digarisbawahi," ucap Agus.

Menurut dia, untuk mengantisipasi terjadinya kasus serupa, TNI akan lakukan evaluasi seluruh kegiatan prajurit yang ada di Papua. "Kita akan evaluasi kegiatan di sana," ucap Panglima TNI.

Letda I Wayan Sukarta mendapat luka tembak di bagian kepala, tulang kering kaki kanan, luka bacok bahu kanan dan paha. Sedangkan Tomo mendapat luka bacok di kepala dan punggung. Pelaku penembakan mengambil senjata jenis FN dari Sukarta. Sedangkan mobil Ford DS 8832 KA yang disopiri Tono dibakar di lokasi.

Sementara itu Markas Besar TNI menggelar Kejuaraan Karate "Panglima TNI II Tahun 2013" untuk memperebutkan Piala Panglima TNI yang diikuti 465 peserta dari prajurit dan PNS TNI yang masih aktif di jajaran Mabes TNI, TNI AD, TNI AL dan TNI AU.

Kejuaraan Karate yang dilaksanakan pada tanggal 26 Juni hingga 28 Juni 2013 itu dibuka langsung oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, di Gelanggang Olahraga (GOR) Ahmad Yani, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, kemarin. Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, dalam amanatnya mengatakan, bela diri karate merupakan salah satu cabang olahraga yang dapat diarahkan bagi ke­pentingan proses pendidikan jasmani. Ini bisa berlangsung secara sistematik.

Tujuannya, kata Agus, tujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional yang se­jalan dengan sistem pendidikan jasmani TNI. "Melalui olah raga karate akan diperoleh berbagai ungkapan yang erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan," kata Panglima TNI.

Berangkat dari harapan tersebut, Panglima berharap kejuaraan karate bisa menjadi titik awal bagi kotama TNI. Pengembangan karate juga dapat dijadikan bagian dalam mendukung tugas-tugas TNI.

Dalam konteks membangun komunikasi sosial, kata Agus, pengembangan olahraga karate diharapkan dapat membawa motivasi dan menempa generasi muda yang tangguh baik dari segi fisik maupun mental menuju generasi muda yang berke­pribadian, dan memiliki mental yang kokoh. (Feber s), Sumber Koran: Suara Karya (27 Juni 2013/Kamis, Hal. 03)

1.200 Personel TNI AD Diterjunkan Atasi Kebakaran di Riau


26/6/2013 8:47 WIB
Agus Sachir-elshinta.com


Bandung, Sebanyak 1.200 personel TNI AD diturunkan untuk membantu pemadaman kebakaran lahan di Riau. Hal itu dikatakan Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Moeldoko.

Moeldoko mengatakan, pihaknya selain menurunkan ribuan personel juga melakukan apel siaga bersama BNPB, Yonif 303 dan dibantu Marinir serta Paskhas.

Moeldoko mengaku, meski ribuan personel TNI AD sudah dikerahkan, namun upaya pemadaman tidaklah mudah, hal ini mengingat lokasi titik api yang tidak mudah untuk penanganan kebakaran tersebut. (sik)

TNI Akan Gelar Bakti Skala Besar


Rabu, 26/06/2013 - 11:47

SOREANG,(PRLM).- Kegiatan Bakti TNI dan bakti Sosial Skala besar, kembali mendapat dukungan penuh Pemkab Bandung dengan telah menyiapkan sejumlah kendaraan alat berat, dapur umum, mobil pelayanan KB, mobil kesehatan keliling serta ratusan PNS (Pegawai Negeri Sipil) dari sejumlah OPD (Organisasi Perangkat Daerah). Bakti TNI dan Bakti Sosial Skala Besar ini mencakup tiga kegiatan, di antaranya kegiatan fisik, bakti sosial dan bazar atau pasar murah,

"Semuanya telah kita persiapkan secara detail termasuk penyiapan lokasi kegiatan," kata Sekretaris Daerah Kab. Bandung Ir. H. Sofian Nataprawira, MP seusai memipin rapat tehnis Bakti TNI Skala Besar diruang kerjanya, Rabu (26/6/2013).

Turut hadir dalam rapat tersebut Assisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan, H. Yayan Subarna, SH, M.Si, Kepala Dinas Bina Marga Ir. Agus Nuria, Kepala Dinas Sosial Dra. Hj. Nina Setiana, M.Si, Kepala SDAPE Ir. Kawaludin, Kepala Dispertasih Drs. Slamet mulyana, Kepala Dikbud Drs. H. Djuhana, M.Pd.

Bakti TNI dan Bakti Sosial Skala Besar, menurut Sofian Nataprawira, akan berlangsung pada Sabtu ( 29/6) mendatang dengan lokasi kegiatan masing-masing di Kecamatan Dayeuhkolot, Bojongsoang dan Baleendah. "Jumlah personil yang akan terlibat dalam kegiatan tersebut sekitar lima ribu orang, terdiri personel TNI/polri, ormas, Linmas, PKK dan PNS." Katanya.

Bakti TNI Skala Besar, menurut Sofian Nataprawira, akan dipimpin langsung Bupati Bandung H. Dadang Moch. Naser, SH, S.Ip. sementara penanggungjawab kegiatan dipegang Danrem 062 Tarumanegara. Kegiatan tersebut rencananya akan ditinjau KASAD Jenderal TNI Moeldoko. (A-71/A-107)***

Anggota TNI dan Polri di Kalteng Diminta Bantu Cegah Kebakaran Lahan


Rabu, 26 Juni 2013 | 09:45 WIB
MI/Amiruddin

Metrotvnews.com, Palangkaraya: Jajaran anggota TNI dan Polri di Kalimantan Tengah diminta turut membantu mencegah terjadinya kabut asap akibat kebakaran lahan di wilayah tersebut.

Komandan Korem telah diminta agar berkoordinasi dengan Kodim di kabupaten/kota untuk mengamankan lahan, kata Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang di Palangkaraya, Rabu (26/6).

"Sedangkan kepada Kapolda Kalteng secara khusus saya minta agar menindak tegas siapapun yang membakar lahan tanpa terkecuali. Saya tidak ingin ada asap di wilayah ini," ucapnya.

Orang nomor satu di provinsi dengan julukan Bumi Tambun Bungai itu menegaskan tidak ada alasan lagi masyarakat maupun pihak perkebunan membakar lahan untuk membuka lahan. Oleh karena itu, Korem dan Polda Kalteng secara khusus memantau dan mengamankan kabupaten yang memiliki banyak perusahaan perkebunan dengan lahan sangat luas.

"Saya tidak ingin sedikitpun mendengar ada perusahaan perkebunan yang membuka lahan dengan cara membakar. Apabila hal itu terjadi, aparat harus menindak tegas,"  kata Teras. (Ant)

Editor: Patna Budi Utami

40 Tank Marder Jerman Akan Segera Perkuat TNI AD


Rabu, 26/06/2013 09:39 WIB
Tya Eka Yulianti - detikNews

Bandung - TNI AD akan segera mendapatkan kendaraan tempur tambahan pada Juli mendatang. Sebanyak 40 Tank Marder asal Jerman itu makin memperkuat TNI AD.

Hal itu disampaikan Komandan Pusat Persenjataan Infanteri (Pussenif) Mayjen M Nasir saat ditemui disela-sela kegiatan Rabinniscab TNI AD 2013 di Lapangan Chandra Dimukha, Pusdikif Pussenif, Jalan Supratman Bandung, Rabu (26/6/2013). Untuk satuan Infanteri, Rabinniscab diisi dengan praktek persenjataan yaitu penggunaan mortir dan SLT Latih.

"Ada 105 komandan yang mengikuti Rabinniscab ini. Sebagai komandan mereka harus tahu apa yang harus dilakukan dan kita membekali pengetahuan supaya prajurit makin terampil," ujar Nasir.

Ia mengatakan, keberhasilan dalam pertempuran salah satunya adalah manuver dan tembakan baik kecepatan maupun ketepatannya. "Materi yang diberikan adalah yang penting dilakukan dalam sebuah operasi," katanya.

Pembekalan teknis seperti itu penting diberikan sebagai persiapan untuk kedatangan alutsista baru. "Bulan depan kita akan kedatangan ranpur baru, yaitu Tank Marder. Ada 40 yang dipesan," ujar Nasir. Nantinya ranpur tersebut akan memperkuat batalyon infanteri yang ada saat ini.

Nasir menyebut, sebelumnya kendaraan tempur paling canggih yang dimiliki Infanteri yaitu Panser 6X6 Anoa yang diproduksi Pindad. Tank Marder merupakan tank lapis baja bersenjata juga bisa angkut personel buatan Rheinmetall, Jerman.

Terdakwa Kasus Cebongan Panen Dukungan, Ini Kata Panglima TNI


Edward Febriyatri Kusuma - detikNews
Kamis, 27/06/2013 01:07 WIB

Jakarta - Anggota Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan, Kartasura yang jadi terdakwa kasus penyerangan LP Cebongan, Sleman, panen dukungan ketika menjalani persidangan. Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono yakin dukungan itu tidak akan mempengaruhi majelis hakim.

"Hakim punya kewenanangannya, hakim punya kemampuan, hakim punya integritas. Mudah-mudahan mereka bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya," kata Agus Suhartono di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (26/6/2013).

Agus mengatakan pihaknya telah mengevaluasi keamanan persidangan. "Saya sudah minta agar ditingkatkan sehingga diharapkan sidang berjalan lebih tertib lagi," tuturnya.

Tapi dia enggan mengomentari jalannya persidangan di Pengadilan Militer II/11 Yogyakarta. "Proses hukum kita ikuti saja. Kemarin oditur sudah memberikan penjelasan dan saat ini majelis dan ini majelis sedang mendengarkan pembelaan dari terdakwa," ujarnya.

12 prajurit kopassus didakwa melakukan pembunuhan bersama-sama atau melakukan penganiayaan hingga menyebabkan kematian. Dalam dakwaan, oditur juga menyebut beberapa barang bukti di antaranya mobil Avanza, 3 buah senjata AK-57, 2 magasin AK-47, dan 2 replika senjata api.

Karate Piala Panglima TNI_Mabes TNI Gelar Kejuaraan Karate


oleh Defri Saefullah
Posted: 27/06/2013 04:13

Liputan6.com, Jakarta : Mabes TNI menggelar Kejuaraan Karate "Panglima TNI II Tahun 2013" untuk memperebutkan Piala Panglima TNI yang diikuti 465 peserta.Para peserta itu berasal dari prajurit dan PNS TNI yang masih aktif di jajaran Mabes TNI, TNI AD, TNI AL dan TNI AU.

Kejuaraan Karate yang dilaksanakan pada 26-28 Juni ini diharapkan bisa bermanfaat untuk proses pendidikan jasmani secara sistematik dengan tujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional yang sejalan dengan sistem pendidikan jasmani TNI.

"Melalui olahraga karate akan diperoleh berbagai ungkapan yang erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan," kata Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono.Berangkat dari harapan tersebut, Panglima berharap kejuaraan karate bisa menjadi titik awal bagi kotama TNI. Pengembangan karate juga dapat dijadikan bagian dalam mendukung tugas-tugas TNI.

Dalam konteks membangun komunikasi sosial, kata Agus, pengembangan olahraga karate diharapkan dapat membawa motivasi dan menempa generasi muda yang tangguh baik dari segi fisik maupun mental menuju generasi muda yang berkepribadian, dan memiliki mental yang kokoh.

Sementara dalam konteks kompetisi, memiliki prestasi yang tinggi merupakan tantangan bagi dunia olahraga karate nasional. Namun untuk mencapai prestasi yang diinginkan, maka integritas dan sinergitas pengurus, pelatih dan atlit merupakan kata kunci `Tritunggal` dalam pembinaan kekuatan karate nasional.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Kejuaraan Karate Piala Panglima TNI II Tahun 2013, Kolonel Laut (S) Ivan Yulivan, mengatakan kejuaraan karate sebagai bagian dari kegiatan KOMI yang didelegasikan kepada Koorspri sebagai pembinaan olahraga prestasi TNI dan PNS serta pembinaan prestasi karate nasional dengan satu tujuan, yaitu integrasi dan prestasi.

"Dengan Kejuaraan Karate Piala Panglima TNI II Tahun 2013 Kita Tingkatkan Persaudaraan Antar Karateka Dan Menumbuhkan Semangat Karate Sejati Guna Mencapai Prestasi Yang Lebih Tinggi," ujar Ivan. (ant)

Gandeng Polisi, TNI Buru Pelaku Penembakan di Papua


Edward Febriyatri Kusuma – detikNews
Rabu, 26/06/2013 22:13 WIB

Jakarta - TNI tengah memburu pelaku penembakan yang menewaskan anggota Yon 753 Letda I Wayan Sukarta dan seorang warga sipil di Jigonikme, Papua Jaya, Papua. Perburuan pelaku dilakukan bersama dengan kepolisian.

"Pelakunya sudah dikejar bersama-sama dengan kepolisian," kata Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (26/6/2013).

Meski terjadi penembakan, TNI tidak berencana menambah pasukan. Penjagaan keamanan tetap dalam kendali polisi di wilayah tersebut.

"Tidak ada penambahan pasukan. Saat ini tertib sipil dan mengedepankan kepolisian untuk pengamanan," tuturnya.

Letda I Wayan dan sopir bernama Tono tewas ditembak kelompok bersenjata. Keduanya bersama dua anggota TNI lain dalam perjalanan pulang dari kunjungan ke Kamp Jigonikme Distrik Illu.

Polda Papua menyebut pelaku penembakan merupakan anggota kelompok sipil bersenjata pimpinan Goliat Tabuni. Dugaan sementara, kelompok Goliat ingin mengganggu pendistribusian bahan makanan ke Puncak Jaya khususnya Distrik Illu.

Mantan Kopassus Tewas Ditembak, Papua Masih Membara


Rabu, 26 Juni 2013, 23:28
Ita Lismawati F. Malau, Banjir Ambarita (Papua)

VIVAnews - Seperti bara di bawah sekam, kekerasan di Papua belum juga padam. Selasa 25 Juni 2013, rombongan TNI ditembaki sekelompok orang yang diduga Organisasi Papua Merdeka. Dua orang tewas.

Salah satu korban tewas dalam insiden penembakan di Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya itu anggota TNI atas nama Letda I Wayan Sukarta, anggota Yonif 753 AVT Nabire. Dia merupakan mantan anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Sementara korban tewas lainnya adalah warga sipil yang menyopiri mobil rombongan.

Penembakan ini menambah deret panjang kekerasan di Papua. "Insiden ini menunjukkan, Papua masih menjadi daerah konflik," kata Direktur Eksekutif Imparsial Poengki Indarti, Rabu 26 Juni 2013.

Selain mengungkap kasus ini dan kekerasan lainnya, menurut Poengki, ada pekerjaan rumah yang tak kalah pentingnya untuk diselesaikan. Mencari akar semua kekerasan yang selama ini terjadi di Papua.

Dia pun meminta Pemerintah menyiapkan dialog dengan kelompok yang berseberangan dengannya. "Imparsial berharap Pemerintah tidak phobia terhadap dialog, karena dengan dialog damai, justru akan menghasilkan rasa saling percaya dan mampu mengurai masalah."

Satu hal penting lainnya, Poengki juga meminta agar pemerintah tidak menggunakan kasus-kasus kekerasan ini sebagai justifikasi pengiriman pasukan lebih banyak lagi ke Papua.

Namun, di sisi lain, Poengki pun menilai masalah kekerasan di Papua tidak melulu soal kesejahteraan. Artinya, penggelontoran dana otonomi khusus (otsus) atau pendekatan otsus plus ternyata tidak cukup kuat meredam bara kekerasan di sana. "Ada hal lain yang perlu diselesaikan, seperti pelanggaran HAM."

Kronologi penembakan di Puncak Jaya
Insiden penembakan Selasa siang lalu bermula saat Letda I Wayan Sukarta bersama dua orang anggotanya, Prada Andi dan Prada Supiyoko pulang dari kunjungan silahturahmi ke Kepala Kampung Jigonikme Distrik Jigonikme, Kabupaten Puncak Jaya. Mereka menggunakan mobil Ford Ranger yang dikemudikan Tono, dengan mengajak keneknya yang belum diketahui identitasnya.

Di tengah jalan, tepatnya di tikungan jembatan beton, jalan trans Kabupaten Puncak Jaya - Kabupaten Tolikara, rombongan diserang sekelompok orang yang kemudian diduga anggota OPM, sekitar pukul 14.00 WIT. "Terjadi kontak senjata," kata Juru Bicara Polda Papua Kombes I Gede Sumerta Jaya.

Sumerta menambahkan, pelaku diduga berjumlah lebih dari tujuh orang. Mereka pun menenteng senjata api laras panjang.

Pada saat terjadi kontak senjata, tambahnya, Prada Andi dan Supiyoko sempat meminta bantuan ke pos Ilu. Sekira pukul 16.00 WIT, bantuan datang tapi Letda I Wayan Sukarta dan sopirnya sudah meninggal di TKP.

"Sementara itu, kenek mobil yang belum diketahui identitasnya sampai saat ini belum diketahui keberadaannya," ujarnya.

Letda I Wayan Sukarta mengalami luka tembak pada bagian kepala, luka tembak pada tulang kering kaki kanan, luka bacok pada bahu kanan, luka bacok pada paha kanan, dan luka iris pada pipi kiri. Korban meninggal di TKP.

Sementara Tono, supir mobil, mengalami luka bacok pada kepala bagian belakang dan punggung. "Korban Tono juga meninggal di TKP."

Pelaku, sambungnya, juga berhasil merampas satu pucuk senjata milik Letda I Wayan Sukarta. "Kerugian materil, satu pucuk sempi jenis FN milik korban dan satu unit mobil Ford DS 8832 KA dibakar di TKP," ujar Sumerta.

Deretan kekerasan
Sejumlah kasus kekerasan kerap terjadi di Papua. Korban berjatuhan baik di kubu OPM, TNI, Polri, bahkan warga. Berikut beberapa catatan kekerasan di Papua, beberapa bulan terakhir:

16 Juni 2013: Ratusan warga merusak dan membakar Markas Polres Pegunungan Bintang Papua. Kasus ini diduga akibat perkelahian antara anggota polisi dengan warga. Akibatnya, seorang anggota polisi mengalami luka-luka akibat terkena panah dan satu orang warga terkena luka tembak di kaki.

27 April 2013: OPM Kepulauan Yapen Serui menyerang kediaman anggota polisi, Bripka Jerfi, di Distrik Angkaisera. Satu polisi tewas.

21 Februari 2013: Kelompok bersenjata menyerang dua tempat. Pertama, Distrik Tingginambut, Puncak Jaya. Serangan ke dua terjadi di Distrik Sinak, Puncak. Delapan prajurit TNI gugur dalam serangan itu. Dalam insiden ini, empat warga sipil pun jadi korban tewas.

22 Februari 2013: Kekerasan berlanjut. Helikopter Super Puma milik TNI yang akan mengevakuasi delapan jenazah tentara yang tewas tertembak sehari sebelumnya, diberondong peluru. Proses evakuasi hari itu terpaksa ditunda.

16 Desember 2012: Terjadi aksi pembakaran fasilitas Polisi Wouma yang terletak di Jalan Ahmad Yani Wamena Jayawijaya. Sekitar pukul 21.30 WIT, sekelompok orang tak dikenal membakar pos polisi itu.
Akibat peristiwa ini, warga mengungsi ke Markas Kodim dan Polres setempat, karena mereka khawatir dengan keselamatannya.

27 November 2012: Markas Kepolisian Sektor Pirime, Kabupaten Lany Jaya, Papua, diserang sekelompok orang bersenjata. Dalam insiden ini, tiga polisi tewas termasuk  Kapolsek Pirime, Ipda Rolfi Takubesi (48).

Dari kubu penyerang, dua orang juga tewas. Pelaku yang diperkirakan lebih dari lima orang juga merampas empat pucuk senjata polisi.

28 November 2012: rombongan Kapolda Papua Irjen Tito Carnavian dan Asintel Kodam Kodam XVII Cenderawasih Kolonel Napoleon ditembaki gerombolan bersenjata saat melaju dari Distrik Pirime menuju Tiom, Ibu Kota Kabupaten Lany Jaya Papua.

Baku tembak sempat terjadi. Untungnya tak ada korban tewas dalam insiden ini. Rombongan Kapolda dan pejabat Kodam XVII Cenderawasih pun berhasil mencapai Distrik Pirime, lokasi terjadinya penyerangan Markas Polsek yang menewaskan tiga anggota Polisi, sehari sebelumnya.