Kamis, 02 Januari 2014

Pasukan Misi Perdamaian yang Terlibat Pelanggaran Akan Dipulangkan

Selasa, 31 Desember 2013 | 09:32, Jakarta - Panglima TNI Jenderal (TNI) Moeldoko melepas 175 pasukan TNI Kontigen Garuda (Kongo) XX-K/MONUSCO. Prajurit yang bertugas menggantikan Satgas Kizi TNI Konga XX-J/MONUSCO yang akan berakhir masa tugasnya di Kongo pada akhir Desember 2013.

Panglima, yang menjadi inspektur upacara pelepasan, menegaskan tidak akan mentolerir pasukan yang terbukti terlibat dalam setiap pelanggaran di daerah tugasnya.
"Saya perintahkan dengan jelas dan tegas, siapapun yang membuat pelanggaran akan segera dipulangkan karena akan mencoreng nama besar Indonesia," kata Penglima di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (31/12).

Dalam perkembangannya, belakangan terjadi konspirasi antara pasukan perdamaian dengan milisi bersenjata. Konspirasi yang dilakukan seperti seperti perdagangan emas hingga jual beli senjata.

Walaupun sejauh ini tidak ada yang sampai melibatkan pasukan misi perdamaian Indonesia, namun kasus tersebut telah menjadi perhatian dunia. Kondisi demikian memaksa PBB untuk mengambil tindakan tegas, baik kepada personel PBB sendiri maupun milisi bersenjata.

Memperhatikan perkembangan situasi di Kongo, Dewan Keamanan PBB telah mengadopsi resolusi yang memberikan otorisasi untuk memperkuat brigade tempur pada 13 Desember 2013 lalu. Semua dilakukan guna mendukung upaya pelucutan senjata.

"Pemerintah kongo telah lakukan dialog menuju revolusi permanen di kongo," ucap Panglima.

Kepada seluruh pasukan yang bertugas, Panglima mengimbau supaya tetap memperhatikan faktor keamanan. Setiap tugas harus dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), sehingga tidak ada langkah inisiatif.      Kecuali inisiatif tindakan keamanan satuan atau pembelaan diri terhadap keamanan langsung.

"Tunjukan dedikasi karena akan memperbesar posisi Indonesa di forum internasional," ujar Panglima.

Satgas Kizi TNI Konga
Satgas Kizi TNI Konga XX-K yang diberangkatkan kali ini terdiri dari TNI AD 148 orang, TNI AL 18 orang, TNI AU 5 orang dan sebanyak 4 personel dari Mabes TNI dan dipimpin oleh Mayor CZI Nurdihin Adi Nugroho (abituren Akademi Militer Tahun 1998). Ia menjabat sebagai Dandenzibang (Komandan Detasemen Zeni Bangunan)-2 Kodam VI/Mulawarman.

Beberapa sasaran yang akan dikerjakan Satgas Kizi TNI Konga XX-K/MONUSCO di daerah misi PBB Kongo adalah pemeliharaan jalan dari Dungu ke Ngilima, pemeliharaan rutin Runway Dungu, pembangunan hanggar Helipad, pengaspalan taxi way, pembuatan jembatan di Moke Faradje dan melanjutkan tugas Satgas sebelumnya.

Juga akan membangun jalan dari Faradje ke Gilima sepanjang 24 KM dan perbaikan jalan Dungu- Faradje sepanjang 140 KM.

Penugasan TNI sebagai pasukan perdamaian di bawah bendera PBB jadi bagian dari sejarah bangsa Indonesia, karena tugas ini telah dilaksanakan sejak tahun 1950-an. Pada

1957 Indonesia mengirim pasukan Konga I ke Mesir, kemudian pada tahun 1960, Indonesia juga mengirim Kontingen Garuda II ke Kongo, yang diikuti oleh Kontingen Garuda berikutnya. (Suara Pembaruan, Penulis: Y-7/MUT, & Sumber:Suara Pembaruan)